Find Us On Social Media :

Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat, Berbahagialah, Itu Tanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi

By Intisari Online, Kamis, 20 September 2018 | 11:45 WIB

Intisari-Online.com - Ada delapan jenis cerdasan menurut Howard Gardner. Linguistik, matematik, visual-spasial, musik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan kinestesik.

Dari sekian jenis itu, kecerdasan kinestesik mungkin yang terdengar asing.

Menurut Gardner, jika anak sangat pintar menggunakan kemampuan motoriknya, semisal mahir menari, bermain sepak bola, atau berenang, itu pertanda anak Anda punya kecerdasan kinestetik tinggi.

Gampangnya, kecerdasan kinestesik adalah kecerdasan dalam melakukan gerakan tubuh dan anggota badan.

Baca Juga : Didukung Penuh Jadi PSK, Perempuan Ini Mengaku Sangat Bangga pada Suami Juga Anaknya

Itu artinya, jika anak Anda tak bisa diam, suka melompat, berlari, menari, berjoget, naik sepeda, dan lain sebagainya, mungkin kecerdasan kinestetiknya bagus sehingga perlu distimulasi supaya berkembang lebih maksimal.

Tak hanya itu, anak yang punya kecerdasan kinestesik tinggi biasanya menyukai permainan yang melibatkan fisik, seperti mengendarai sepeda, berenang, melempar dan menangkap bola, bermain di area permainan, memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik, lebih mudah belajar dengan praktik, pandai menggunakan bahasa tubuh, dan sebagainya.

Tapi sebaliknya.

Jika kecerdasan kinestetik anak biasa-biasa saja, umumnya mereka lebih suka dengan aktivitas yang tidak melibatkan terlalu banyak gerak anggota tubuh.

Baca Juga : Cerita Anna Anderson yang Berhasil Menipu Orang Selama 64 Tahun dengan Mengaku Sebagai Putri Raja

Namun, bukan berarti kita mendiamkannya saja, justru harus kita rangsang anak untuk lebih banyak bergerak karena di dalam bergerak anak bisa mempelajari dan meningkatkan kemampuannya.

Cara mudah melihatnya adalah dengan memerhatikan aktivitas anak yang tidak bisa diam, senang berlarian, melompat-lompat, naik-naik ke kursi, selalu menggerakkan tangan atau kakinya ketika duduk, berjoget, dan sebagainya.

Biasanya, anak yang cerdas kinestetik butuh penyaluran energi gerak yang lebih tinggi dibandingkan anak lain yang biasa-biasa saja.