Find Us On Social Media :

Kelak Hanya Tersisa 5 Raja di Dunia: Raja Inggris, Raja Hati, Raja Wajik, Raja Keriting, dan Raja Sekop

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 20 September 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com – Keadaan sudah banyak berubah. Keluarga kerajaan yang paling menarik perhatian orang sekarang mungkin hanya kedua anak Pangeran Charles dan Putri Diana, juga kedua menantunya. Namun, permulaan abad ini tidak demikian halnya.

Bagaimana hubungan kekerabatan mereka, simak dalam tulisan Ketika Raja-raja Eropa Masih Bersaudara, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1987.

--

Ketika kakek buyut Ratu Elizabeth II, yaitu Raja Edward VII, dimakamkan pada tanggal 20 Mei 1910, ia diiringi oleh sembilan orang raja. Semua raja itu kerabatnya. Mereka adalah:

Baca Juga : 66 Tahun Pimpin Inggris, Ini 4 Alasan Mengapa Ratu Elizabeth II Belum Mau Melepaskan Takhtanya

Selain itu hadir pula tujuh orang ratu, termasuk Ratu Janda Emma dari Belanda dan Ratu Janda Marie Feodorovna dan Rusia (iparnya); lima putra makota, yaitu dari Rumania, Montenegro, Serbia, Yunani dan Austria, selain 45 pangeran serta grand duke.

Sebetulnya kerabatnya yang menjadi raja lebih banyak dari sembilan. Yang absen waktu itu antara lain Tsar Nicholas II (kemanakan istrinya dan suami kemanakannya) dan Raja George I dari Yunani (iparnya).

Raja-raja itu terikat kekerabatan, sebab Ratu Victoria (ibu Edward VII) memiliki sembilan orang anak dan puluhan orang cucu yang menjadi junjungan atau menikah dengan junjungan pelbagai negara Eropa.

Baca Juga : Koh-I-Noor Berlian di Mahkota Ratu Elizabeth II, Diperebutkan Para Penguasa Dunia dan Konon Milik Dewa Matahari

Tidak heran kalau Kaisar Wilhelm II memanggil Tsar Nicholas II 'Nicky' dan ia sendiri dipanggil 'Willy', sedangkan Raja Inggris George V mereka panggil 'Georgie'.

Georgie berperang melawan Willy

Namun, junjungan yang bersaudara bukan jaminan bahwa negara-negara itu bisa selalu hidup berdampingan dengan damai.

Willy turut campur dalam pertikaian di Yunani yang menyebabkan terbunuhnya Raja George I dari Yunani (kakek Pangeran Philip) tiga tahun setelah pemakaman itu. Pada tahun 1914 — 1918 Georgie dan Willy berperang (PD I).