Find Us On Social Media :

Mat Solar Ketemu Jodoh di Bens Radio dan Kawin dengan Modal Rp2 Juta

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 20 September 2018 | 05:45 WIB

Intisari-Online.com – Mat Solar, yang lebih terkenal perannya dalam sitkom Bajaj Bajuri dan Tukang Bubur Naik Haji, saat ini sedang tergolek lemah karena serangan stroke pada dirinya. 

Ia pernah membagikan kisah hidupnya pada Tabloid NOVA. Berikut tulisan Ahmad Tarmizi, Mat Solar Modal Kawin Rp2 Juta, seperti pernah dimuat di tabloid NOVA edisi 30 Januari 2005.

--

Pikirku, lebih baik banting setir saja menjadi karyawan atau orang kantoran. Dan kesempatan itu datang dari dunia radio. Dari situ aku dapat penghasilan. Kondisi ekonomi bisa dibilang pas-pasan.

Baca Juga : Mat Solar Kecil Hidup Penuh Keprihatinan, Bahkan Satu Telur Harus Dibagi Delapan

Ada, sih, mobil dan motor, tapi milik kantor. Dari kejadian itu, hingga sekarang aku selalu bersikap pasrah. Jalanin aja hidup ini. Entah besok mau susah lagi.

Di dunia radio aku pernah bekerja di Radio Suara Kejayaan (SK), CBB, Prambors dan Bens. Di situ, aku banyak mempelajari tentang lawak dan komedi. Ternyata lawak lebih ke pengalaman yang spontanitas, sementara komedi membuat adegan situasional. Di SK aku menjadi manajer humor. Di Radio CBB aku menjadi kepala produksi.

Kampus kami, UI, terkenal menelorkan beberapa kelompok humor sukses yang mengusung humor ala mahasiswa. Seperti Warkop atau PSP. Aku juga pernah merintisnya. Oleh Sys NS kelompok kami diberi nama Kadal, Kalem Tapi Dalem.

Awalnya aku disuruh plesetin lagu Madu dan Racun milik Ari Wibowo. Lalu aku ajak teman-teman di Fisip UI untuk menyanyikannya. Kasetnya memang enggak meledak, tapi Radio SK memanggil aku untuk mengajak teman-teman siaran.

Baca Juga : Mat Solar Kecil Pernah Dipenjara dan Baca Kitab Suci Agama Lain Demi Membuat Cerita

Lucu banget. Konsepnya, mereka berempat mewawancarai seorang bintang tamu sambil bercanda. Humor yang dibawakan ala mahasiswa bener. Aku bisa membandingkan karena sudah duiuan terjun ke masalah humor.

Sampai Miing salut melihat kita. Miing pernah belajar tentang humor politik dari salah satu di antara kami. Sayang mereka tidak punya mental kuat saat di atas panggung.

Kalau siaran radio, kan, enggak kelihatan, tapi begitu menghadapi orang banyak mukanya merah semua. Jadi enggak lucu, padahal sebelum naik panggung sudah latihan.

Mereka demam panggung waktu aku bawa manggung di Ancol. Gagal, deh. Padahal aku punya prediksi mereka bisa menggantikan Warkop. Mereka kini jadi orang kantoran, ada yang kerja di bank dan biro iklan.

Baca Juga : Lama Tak Terlihat Mat Solar Dikabarkan Terkena Stroke: Ini Cara Mudah Mengenali Gejala dan Mengurangi Dampak Terburuk Stroke

Ketemu jodoh

Pada suatu kesempatan aku dipanggil almarhum Benyamin untuk membuat radio, Bens Radio. Menyusun program, operasionalnya hingga segi teknis siaran. Semua pengalaman di SK aku boyong ke Bens. Bersama anaknya, Bien Benyamin, aku merangkap jabatan sebagai manajer produksi, marketing hingga personalia. Nah, ketika di sini aku bertemu istriku, Ida Nurlela.

Sejak terima lamaran pegawai untuk Bens, sambil main-main saya menunjuk foto Ida. Aku bilang 'Ini buat sekretaris gue'. Akhirnya Ida memang jadi pegawai di Bens Radio.

Cuma sebelum kepilih, lucunya, ada karyawati lain yang aku taksir. Jadi pernah mereka saya ajak nonton bioskop bersama, bertiga. Namanya teman sejawat, mereka tidak ada rasa curiga. Hasil seleksi alam, akhirnya aku memilih dia. Feeling-nya ke dia.

Baca Juga : Stroke Bisa Serang Anak Muda, Ini Cara Kenali Gejala dan Pencegahannya

Bagaimana aku mengutarakannya sudahlah enggak usah diceritakan. Dia asli orang Ciputat.

Kita pacaran hanya enam bulan. Dan nikah di tahun 1992. Aku nikahi Ida, karena dia enggak tahu siapa aku. Enggak tahu tuh, kalau aku Mat Solar. Tapi alasan itu memang yang kupilih.

Kami hams menikah dengan persiapan apa adanya, modalnya cuma Rp 2 juta.

Aku kembali mendapat penghasilan yang lumayan dari dunia peran ketika bermain di sinetron komedi Senggal Senggol bersama Ulfa Dwiyanthi dan Nurbuat di RCTI.

Baca Juga : Awalnya Pembantu Artis, Kini Mereka Bintang Terkenal dan Bergelimang Harta

Menurutku, sinetron itu cukup meledak dari segi uang, tapi tidak dari segi nama. Di SS aku berperan sebagai supir taksi. Aku menilai sinetron ini lucu dan bagus.

Konsep komedinya seperti Bajaj Bajuri lah. Malah aku bilang lebih bagus. Tapi, lantaran menemui halangan akhirnya dihentikan. Senggal Senggol dibilang terlalu sederhana dan ber-setting tahun 70-an, kuno seperti produksi TVRI.

Wajarlah sinetron ini kalah, karena diakhir tahun 90-an itu sinetron yang bertema tentang kemewahan sedang naik daun. Namun, dari Senggal Senggol aku bisa beli tanah di Ciputat dan kini sudah dibangun rumah yang kini aku tinggali.

Sebelumnya rumah tipe 21 di dearah Karawaci sudah aku jual untuk membeli tanah itu.

Baca Juga : 10 Deretan Artis yang Hampir Tak Bisa Dikenali Karena Makeup Karakter yang Keren!