Find Us On Social Media :

Ini Cerita tentang Shahak, Jet Tempur Israel yang Sukses Menghancurkan Negara-negara Arab secara 'Licik '

By Intisari Online, Selasa, 18 September 2018 | 17:30 WIB

Intisari-online.com - Dengan taktik jitu nan licik, Israel berhasil mengalahkan negara-negara Arab dalam Perang Enam Hari (1967) dan Perang Yom Kippur (1973).

Untuk menghindari dikeroyok dalam pertempuran udara--misalnya satu jet tempur Mirage Israel harus melawan lima MIG-21 milik Arab--Angkatan Udara Israel akan mererapkan taktik "licik": menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. 

Bagaimana caranya? Militer Israel menerapkan strategi tempur dengan cara memilih menyerang jet-jet tempur Arab selagi masih di darat.

Saat Israel memutuskan untuk melakukan serangan dadakan (pre-emptive strike) pada 5 Juni 1967, jumlah pesawat yang dapat diandalkan sesungguhnya hanya 65 unit pesawat.

Baca Juga : 4 Jet Tempur Israel Serang Suriah, Pesawat Militer Rusia Rontok

Pesawat-pesawat andalan AU Israel itu berasal dari jenis Mirage-IIICI buatan Prancis yang ditenagai satu unit mesin SNECMA Atar 9C dengan afterburner yang bisa melesat dengan kecepatan Mach 2.2. 

Pesawat ini adalah tandingan setara bagi jet tempur MiG-21 buatan Rusia yang saat itu dimiliki oleh negara-negara Arab. 

Di sisi lain Mirage unggul dalam daya tahan bahan bakar, sementara MiG-21 punya kelebihan siluet yang ramping dan kecil hingga sulit dibidik. 

Jika kedua pesawat itu harus bertarung di udara (dogfight) 2 lawan 1 atau 5 lawan 1, MiG-21 jelas akan mengalahkan Mirage dengan mudah.

Jet tempur buatan Dassaull yang terbang perdana pada 25 Juni 1955 itu dapat melesat hingga dua kali kecepatan suara. 

Awalnya pesawat ini dirancang untuk menandingi pesawat British Electric Lighting dan Lockheed Starfighter buatan AS. 

Pesawat ini dilengkapi sepasang kanon kaliber 30 mm Ade-gun serta dirancang mampu mengusung rudal penghancur pesawat Matta 530.

Israel sendiri kemudian memodifikasinya hingga mampu membawa rudal udara-ke-udara Shafir buatannya.