Menikah Selama 62 Tahun, Ini Rahasia Keharmonisan PM Malaysia dan Istri

Ade Sulaeman

Penulis

Mahathir dan Dr Siti Hasmah pertama kali bertemu di King Edward VII College of Medicine Singapura pada tahun 1947.

Intisari-Online.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad (93) menikah dengan istrinya, Tun Dr. Siti Hasmah Mohamad Ali (92) pada tahun 1956.

Dan tahun 2018 ini, keduanya akan merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-62 tahun.

Kira-kira, apa yah rahasia pernikahan mereka?

Dilansir dari straitstimes.com, Mahathir dan Dr Siti Hasmah pertama kali bertemu di King Edward VII College of Medicine Singapura - sekarang bagian dari National University of Singapore – pada tahun 1947.

Baca Juga : Kakek Nikahi Mahasiswi dengan Mahar Rp1,4 Miliar Resmi Bercerai Setelah Sidang 8 Bulan

Dari sanalah, keduanya mulai berhubungan.

"Pada mulanya tentu saja, ketika kami masih muda, kami memiliki perbedaan, ketegangan dan semua itu," kata Dr Mahathir dengan sedikit tersipu dan tersenyum.

"Tapi seiring bertambahnya usia, Anda menyadari bahwa Anda tidak dapat mengubah pasangan Anda sangat banyak dan dia tidak dapat mengubah saya juga.”

“Jadi, kami belajar untuk menerima seperti apa dirinya apa adanya.”

Dr Siti Hasmah mengatakan dia adalah orang "yang pertama" yang mendukung suaminya ketika dia menjadi Perdana Menteri lagi.

Sejak usia 88 tahun, Dr Siti Hasmah telah menemani suaminya dalam sebagian besar perjalanan panjangnya dalam politik meskipun dia bukan seorang politikus.

Ingat, Dr Siti Hasmah bekerja sebagai dokter dan memiliki tujuh anak dengan Mahathir.

Jadi, jika ditanya apa rahasia awet pernikahannya, toleransi dan anak-anak mereka adalah faktor yang paling penting dan kunci bagi hubungan mereka.

Baca Juga : Mengintip Tradisi Berbagi Istri di Sebuah Desa Terpencil Himalaya

Dr Mahathir mengatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan The Third Age Media Association dan Bernama News Channeldi Putrajaya pada Minggu (16/9/2018).

"Istri saya selalu mengatakan bahwa di balik setiap pria yang sukses, ada seorang istri, bukan hanya seorang wanita," kata Dr Mahathir.

"Dan jika aku harus meninggalkannya karena aku punya pekerjaan, dia mentolerir itu.”

“Di sisi lain, aku menoleransi dia ... Kurasa ada kebutuhan untuk bersikap toleran."

Mahathir juga mengatakan pasangan harus berusaha untuk menjaga pernikahan mereka utuh demi anak-anak mereka.

"Anak-anak tidak akan pernah memiliki kehidupan yang baik (jika orangtua putus). Jadi, Anda perlu menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak Anda."

Diketahui, Mahathir adalah perdana menteri Malaysia terlama, yaitu dari 1981 hingga 2003.

Kini, ia membuat ‘comeback’ dalam pemilihan umum ke-14 pada bulan Mei 2018 dan mencatatkan dirinya sebagai Perdana Menteri tertua di dunia.

Baca Juga : Kisah Neturei Karta, Sekte Yahudi Ortodoks yang Ingin Bubarkan Israel dan Bela Palestina

Artikel Terkait