Penulis
Intisari-online.com - Pada 14 September nanti sebuah film berjudul 'White Boy Rick' akan ditayangkan di beberapa bioskop dunia.
Film tersebut menceritakan seorang bocah, yang memiliki peran besar dalam mengungkap kejahatan terselubung di kota Detroit.
Cerita tersebut meungkin terdengar fiktif, namun tahukah Anda jika film tersebut bermula dari kisah nyata seorang bocah bernama Richard Wershe Jr.
Seorang bocah yang berhasil menjadi anggota FBI termuda dalam sejarah, dan uniknya ia berhasil mengungkap beberapa kejahatan meskipun akhirnya ia yang disalahkan.
Baca Juga : Setelah Saksikan Keluarganya Dibantai, Gadis 11 Tahun Terombang-ambing di Lautan Selama 4 Hari, Tragis!
Kisahnya berakhir pada tahun 1988, Richard Wershe Jr ditangkap di rumahnya ketika dia berumur 17 tahun atas tuduhan menjadi pemimin kartel narkoba.
Meski demikian pada kenyataannya Wershe adalah seorang anggota FBI yang menyamar sebagai agen mata-mata dan ditugaskan untuk masuk kedalam kelompok kriminal di Detroit.
Namun, kisahnya begitu pelik, ia justru ditangkap dan FBI tidak mau membantunya karena Wershe dianggap terlalu berbahaya.
Baca Juga : China Makin Hebat, Bangun Hotel 15 Lantai Tidak Sampai Seminggu! Kok Bisa?
Pada awalnya Ayahnya Richard Weshe Sr, yang hidup di daerah kumuh di kota Detroit menjadi salah satu penipu dan penjual senjata.
Ketika FBI datang mereka justru tidak menangkapnya, lebih dari itu mereka menawarkan kerja sama untuk menjadi mata-mata dari FBI.
Namun, sang ayah tidak mengetahui segala informasi yang diinginkan FBI, sebagai gantinya anaknya Weshe Jr justru mengetahui segalanya, dan dengan keberanian ia mau menerima tawaran FBI.
Waktu itu Weshe Jr masih berusia 14 tahun ia sudah berhasil menjadi anggota geng ternama di kota Detroit Curry Gang dan menjadi bandar narkoba termuda.
Baca Juga : Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris: Hingga Usia Berapa Otak Manusia Mampu Belajar Bahasa Baru?
Ia berteman dengan orang-orang berbahaya di Detroit, lalu pada gilirannya, FBI memulai melatih Weshe Jr menjadi seorang gangster dan mata-mata.
Sepak terjang Weshe sebagai mata-mata cukup menguntungkan pihak FBI, bahkan mereka menyebutnya teralalu berguna dan melalui bocah tersebut, FBI mendapatkan banyak informasi.
Namun, setelah sekian lama menjadi gangster sekaligus mata-mata, Weshe Jr juga mulai melihat banyak kejanggalan dalam pemerintahan Detroit.
Waktu itu, ia melihat seorang anak laki-laki berusia 13 tahun ditembak, oleh Curry Gang dan Polisi Detroit yang melihatnya tidak melakukan apapun.
Baca Juga : Arab Saudi Beli Sistem Rudal Iron Dome dari Israel, karena Sama-sama Musuhi Iran
Justru kepala Inspektur polisi Gilbert Hill dengan sengaja mengalihkan penyelidikan anggota Curry Gang.
Pemimpin Curry Gang Johny Curry adalah orang berbahaya, yang ternyata terhubung dengan Walikota Detroit, Cathy Volsan.
Sebab keduanya ternyata sama-sama memiliki bisnis yang saling menguntungkan, dan supaya tutup mulut Inspektur Polisi Detroit Gilbert Hill disuap.
Kasus tersebut telah membuat bocah 14 tahun Weshe Jr mengetahui semuanya, ternyata Walikota Detroit adalah seorang pemimpin yang korup bahkan dilindungi langsung oleh Inspektur Kepolisian Detroit.
Namun FBI sudah mengetahui semuanya, ia tidak berani bertindak lebih jauh untuk urusan tersebut, sebagai gantinya Weshe Jr dengan berani menelusuri kasus tersebut sendirian.
Karena dianggap berbahaya, Weshe Jr sempat menjadi incaran Inspektur Hill, ia menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh bocah tersebut.
Keberanian Weshe telah membuatnya dalam masalah besar, sebagai konsekuensi atas tindakannya, ia dianggap berbahaya dan menjadi incaran sejumlah pihak.
Bahkan FBI yang mengetahui hal ini angkat tangan dan tidak berani memberi perlindungan lebih pada Weshe Jr.
Pada tahun 80-an Weshe Jr yang berusia 17 tahun ditangkap oleh pihak kepolisian dengan tuduhan sebagai pengedar kokain dan anggota gangster.
Dirinya ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama 30 tahun lamanya, hingga akhirnya pada tahun 2014, seorang penulisEvan Hughes, mengungkap kebenaran di balik kisah Weshe Jr.
Setelah 30 tahun lamanya, pada 14 Juli 2017, Weshe diberikan kebebasan secara bersyarat.