Penulis
Intisari-Online.com -Meski suaminya telah tiada, Syarifah tak surut berjuang menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.
Perempuanberhijab hitam dan berpakaian lengkap seragamojekonline itu menceritakan sedikit perjuangannya demi mencari rezeki.
"Suamisaya sudahmeninggallama, sayasingle fighter. Sekarang hidupi dua anak perempuan saya yang masih kecil. Usianya masih 16 dan 10 tahun," ungkapSyarifah kepada TribunJakarta.com diPasar Minggu, Selasa (11/9/2018).
Sebelum bekerja menjadi ojek online, perempuan yang akrab disapa Ipehini mencari nafkah sebagaipenjual makanan di kantin tempat bimbel.
Baca Juga : Harganya Nyaris Sama, Ini Kelebihan Vivo V11 Dibandingkan Xiaomi Pocophone F1
"Saya digaji di tempat itu, Rp 1,2 juta per bulan. Sedikit sih. Tapi yang penting bulanan itu ada uang masuk," tuturdia.
Namun, berbagai kebutuhan hidup yang mendesak membuat Ipeh harus bekerja di tempat lain.
Ia memutuskan menjadi pengemudi ojek online sebagai sampingan untuk menambah penghasilan.
Ipeh mulai bekerja mengemudikan ojek online mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.
Baca Juga : Wanita Ini Temukan Tikus di Sup yang Disantapnya, Ganti Rugi yang Ditawarkan Pemilik Restoran Bikin Emosi
Setelah itu ia bekerja menjaga kantin hingga pukul 20.00 WIB.
"Tahun 2017 akhirnya saya gabung jadi ojek online, hanya sambilan aja. Tapi setiap hari saya nariknya. Saya juga tetep kerja jaga kantin," terangnya.
Menjadi pengemudi ojek online tak melulu mendapatkan untung.
Ia pernahtak mendapat untung tatkala menolong korban kecelakaan lalu lintas di Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca Juga : Keji! Pria Ini Membunuh Istrinya dan Menunjukkan Potongan Kepalanya Pada Polisi
"Pernah saya malahenggakkerja dan narik karena bantuin orang kecelakaan. Kejadiannya sore saya antar korban dua orang anak dan ibu ke rumah sakit," kenangnya.
Tak hanya mengantarkan kedua korban itu ke rumah sakit, Ipeh pun menunggu korban tersebut selama beberapa waktu.
"Saya tungguin sampai selesai berobat, dan anterin ke tukang urut juga.Enggakdibayar. Selesai udah malem aja. Dan belum narik. Tapi saya ikhlas menolongnya," beber warga Depok ini.
Walau sempat merugi, Ipeh tetap menikmati mengerjakan dua pekerjaan sekaligus.
"Saya sehari hari butuh biaya besar. Alhamdulilah cukup-cukupin penghasilan saya. Yang penting anak sayaenggakputus sekolah.Enggakada yang bantuin saya kalau sayaenggakkerja,"ujarnya tegas.
Wah, perjuangan keras Syarifah dalam menghidupi kedua anaknya patut diacungi jempol.
Syarifah membuktikan bahwa perempuan bisa hidup mandiri dan pantang menyerah, meski suaminya telah tiada.
Meski telah melalui ujian berupa meninggalnya sang suami, Syarifah tetap tegar melanjutkan hidup.
Baca Juga : Rupiah Semakin Melemah, Produsen Tempe dan Tahu Jadi ‘Galau’
Artikel ini pernah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Demi Hidupi Kedua Anaknya, Penjual Makanan Ini Nyambi Jadi Pengemudi Ojek Online Setengah Hari"