Keji! Pria Ini Membunuh Istrinya dan Menunjukkan Potongan Kepalanya Pada Polisi

Intisari-online.com - Menghilangkan nyawa orang adalah suatu hal yang sangat dikutuk oleh siapapun di dunia ini.

Terlebih banyak sekali kasus mengerikan sebuah tindak pembunuhan dengan cara yang sangat keji.

Salah satunya adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria di kota Ajjampura didistrik Chikkamagaluru di negara bagian Karnataka di India selatan.

Pria yang diketahui bernama Satish ini melakukan tindakan super sadis dengan memutus kepala istrinya bernama Roopa.

Baca Juga : Vladimir Putin, Mantan Agen Rahasia Rusia yang Kerap Membunuh Pengkhianat Negara secara Diam-diam

Parahnya lagi Satish tanpa takut dan rasa berdosa memaski kantor polisi di kota Ajjampura India dengan membawa karung yang berisi potongan kepala istrinya.

Setelah masuk ke dalam kantor polisi, pria tersebut mengeluarkan kepalanya dan mengatakan hal-hal yang mengerikan.

Mengutip dari Dailystar Satish mengatakan :"Ini istri saya, Pak. Saya memberinya semua cinta yang saya bisa," katanya pada petugas kepolisian.

Baca Juga : NASA Buka Lowongan Pekerjaan Khusus untuk Anda yang Doyan Tidur, Gajinya Rp230 Juta!

Para polisi ketakutan dan kaget lalu berteriak "masukkan kembali ke dalam!" kata polisi pada pria ini.

Menurut keterangan, Satish marah pada istrinya karena lebih memilih pria lain bernama Sunil dibandingkan dirinya yang berstatus sebagai suami sah Roopa.

Sebelumnya Satish telah berusaha untuk membahagiakan Roopa dengan mencari pinjaman uang sebanyak Rp60 juta untuk diberikan pada istrinya ini.

Inspektur Ramachandra Nayak mengatakan Satish telah ditahan oleh polisi setelah menunjukkan petugas di mana dia meninggalkan sisa tubuh istrinya.

Ia berkata: "Secara umum, di daerah Ajjampura, siapa pun yang melakukan pembunuhan menyerah kepada polisi tetapi bagi seseorang untuk masuk dan menempatkan kepala di meja sub-inspektur adalah sesuatu yang baru,"

Kekerasan terhadap perempuan di India kini semakin meluas dan memiliki akar yang dalam.

Negara ini telah menyaksikan kemarahan publik baru atas jumlah kekerasan seksual kekerasan tingkat tinggi terhadap perempuan, terutama anak-anak, dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga : Sering Diterpa Isu Bangkrut, Ekonomi Indonesia Malah Masuk 10 Besar Dunia versi IMF

Artikel Terkait