Find Us On Social Media :

Turritopsis Dohrnii, Spesies yang Bisa Hidup Abadi secara Biologis, kecuali karena Hal Ini

By Afif Khoirul M, Senin, 10 September 2018 | 16:45 WIB

Intisari-online.com - Jika membicarakan makluk hidup biasanya akan menjurus pada hal-hal yang berbau mistis.

Pasalnya dalam fenomena kehiudupan di dunia nyata hampir semua makhluk hidup akan menjumpai kematiannya.

Meski demikian, ternyata di dunia ini ada makhluk hidup unik yang konon bisa terus hidup selama-lamanya kecuali mereka dibunuh.

Hewan tersebut adalah Turritopsis dohrnii, spesies ubur-ubur yang memiliki transmutasi genetik unik yang menjaganya tetap hidup selamanya.

Baca Juga : 7 Hewan Tercepat di Dunia, Ada yang Kecepatannya Sampai 322 Km per Jam

Makhluk ini ditemukan pertama kali di Laut Mediterania pada 1883, namun dikatakan hewan unik ini berasal dari Samudra Pasifik.

Namun, kini makhluk ini sudah tersebar di seluruh penjuru lautan berkat migrasi trans-Artic.

Hewan ini dikatakan sebagai 'ubur-ubur abadi' (Immortal Jellyfish) karena tidak bisa mati, di mana hewan ini memiliki kemampuan genetik untuk membuatnya kembali ke tahap dewasa.

Setelah mereka mencapai usia dewasa dan telah berereproduksi, bukannya mati, mereka mengubah diri menjadi kista yang tampak seperti gumpalan. 

Baca Juga : 4 Hewan Terpandai di Dunia, Salah Satunya Gagak yang Tahu Fisika

Ketika ini terjadi, tentakel mereka mundur dan tubuh menjadi lebih kecil, pada tahap inilah hewan ini merubah diri menjadi muda.

Kista ini berubah menjadi koloni polip yang merupakan tahap pertama dalam hidupnya, sehingga melewatkan tahap kematian.

Ubur-ubur abadi melakukan ini melalui 'transdiferensiasi,' yaitu mengubah keadaan sel yang berbeda dan mengubahnya menjadi jenis sel baru.

Penelitian laboratorium telah mengungkapkan bahwa semua spesimen yang dikumpulkan menunjukkan kemampuan ini.

Baca Juga : Beginilah Mengerikannya Krisis Moneter 1998: Hewan-hewan pun Kalang Kabut dan Terpaksa Puasa

Hal itu menjadikan mereka salah satu hewan paling unik di planet ini. 

Maria Pia Miglietta, seorang peneliti di Pennsylvania State University, mengatakan bahwa :

"ketika kelaparan, kerusakan fisik, atau krisis lain muncul, bukannya kematian yang pasti,  (Turritopsis) mengubah semua sel yang ada menjadi negara yang lebih muda.” katanya.

Meski abadi secara biologis, hewan ini tetap bisa mengalami kematian, misalnya dibunuh oleh manusia atau terbunuh oleh predator.

Baca Juga : Inilah Rusa Bawean, Hewan Langka yang Jadi Salah Satu Maskot Asian Games 2018

Selebihnya jika hidup dengan aman dan damai hewan ini akan terus melakukan transdiferesiasi untuk membuatnya tetap hidup dan abadi.