Kematian Cheick Tiote: Luangkan Waktu Anda untuk Mengenali Gejala Awal Kematian Mendadak Akibat Jantung

Ade Sulaeman

Penulis

Meningkatnya risiko jantung pada wanita selama menopause.

Intisari-Online.com - Daftar pemain sepak bola yang meninggal dunia saat sedang berlatih atau bertanding kembali bertambah.

Hal ini merujuk pada mantan pemain Newcastle United Cheick Tiote meninggal dunia saat sedang berlatih menambah daftar pemain sepak bola yang meninggal dunia saat sedang berlatih bersama tim barunyaBeijing Enterprises Group FC.

Banyak yang menduga Tiote meninggal akibat sindrom kematian mendadak.

Memang ada beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab seseorang terkena sindrom ini. Namun, satu yang paling sering adalah akibat penyakit jantung.

Sebenarnya kematian mendadak akibat jantung ternyata tidak selalu terjadi mendadak,ada gejala-gejala awal namun biasanya diabaikan.

(Baca juga: Cheick Tiote Meninggal saat Latihan, Inilah Daftar Pemain Sepak Bola yang Tewas saat Bermain dan Belatih)

(Baca juga:Kematian Cheick Tiote: Bahaya Sindrom Kematian Mendadak, Pembunuh Diam para Pesepak Bola)

(Baca juga:Cegah Kematian Mendadak dengan Mengenali 9 Tanda Penyakit Jantung Ini)

Gejala awal kematian mendadak akibat jantung(sudden cardiac arrest) bisa muncul satu jam, satu hari, bahkan beberapa minggu, sebelumnya.

Kematian mendadak akibat jantung atau jantung berhenti berfungsi, bukanlah serangan jantung, malah jauh lebih buruk. jantung benar-benar berhenti dan aktivitas elektriknya terganggu sehingga terjadi gangguan irama jantung.

Pemberian resusitasi jantung paru-paru (CPR) bisa sedikit membantu di saat-saat kritis, tetapi hanya sedikit pasien yang dapat ditolong.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian mendadak akibat jantung. Tapi banyak juga penyebab lain yang belum diketahui.

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah kematian mendadak akibat jantung ini bisa dicegah.

Studi tersebut dilakukan dengan cara melacak kasus kematian mendadak di Portland, Oregon, selama satu dekade, termasuk melakukan wawancara dengan saksi, keluarga, dan teman-teman, setelah pasien kolaps. Peneliti juga melacak rekaman medis pasien.

Sekitar separuh dari pasien berusia pertengahan yang informasinya berhasil dikumpulkan diketahui adanya gejala awal. Gejala itu kebanyakan adalah nyeri di dada atau napas pendek-pendek, sekitar sebulan sebelum terjadinya serangan.

Mengetahui gejala awal ini diharapkan bisa membantu dokter untuk mengobati orang-orang yang paling berisiko.

"Meski langsung menelepon 911, hal itu sudah terlambat bagi 90 persen pasien. Sebenarnya ada jendela kesempatan yang tidak begitu diketahui," kata Dr.Sumeet Chugh dari Cedars-Sinai Heart Institute.

Yang terpenting, fakta bahwa pasien yang menganggap gejala yang mereka alami cukup parah sehingga menelepon 911 sebelum kolaps ternyata bisa diselamatkan.

Hasil penelitian ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala yang kemungkinan adalah gangguan jantung.

"Nyeri dada dan napas pendek-pendek adalah kondisi yang mengharuskan Anda segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri," kata Callaway.

Mereka yang rentan mengalami kematian mendadak akibat jantung adalah orang yang pernah mengalami serangan jantung, menderita penyakit jantung koroner, dan gangguan jantung bawaan.

Artikel ini sudah tayang dikompas.comdengan judul "Jangan Abaikan Gejala Awal Kematian Mendadak karena Jantung".

Artikel Terkait