Penulis
Intisari-Online.com -Tidak semua posisi seksual dapat dengan serta merta dipraktikkan.
Selain itu, posisi mana yang paling cocok tergantung pada orang yang melakukannya.
Posisi pria di atas misalnya, sulit dipraktikkan oleh pria gendut. Mereka cenderung menghindari posisi ini atas alasan kesulitan bernapas.
Sebaliknya, posisi yang menuntut pria bertindak aktif ini masih mungkin dipilih apabila yang gemuk adalah si istri, khususnya yang lemaknya menumpuk di paha, pelvis, dan perut.
Untuk bercinta dengan posisi ini, kaki-kaki istri mesti ditekuk pada pinggul, paha dibuka lebar-lebar, lutut ditekuk penuh, sehingga vulva dan vagina betul-betul tanpa halangan.
Jika sang istri punya perut yang besar, ia dapat mengangkatnya menjauh dari area rambut kemaluan (pubis) dengan menggunakan kedua tangannya.
Baca Juga : Akhirnya Ahok Angkat Bicara tentang Isu Pernikahannya dengan Polwan Ajudan Veronica Tan
Cara ini setidaknya untuk memungkinkan pasangannya mencapai posisi di antara kedua pahanya.
Bila masih sulit juga, dapat dibantu dengan menempatkan satu atau lebih bantal di bawah pantat.
Dengan bantal tersebut, vagina akan terangkat dan memudahkan suami melakukan hubungan intim.
Apabila suami bertubuh gendut memiliki posisi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, ia mesti menegakkan tubuh setegak mungkin atau mengangkat perut setinggi mungkin agar ia dapat mengarahkan penis ke tujuannya.
Lebih mudah lagi bila istrinya menempatkan bantal di bawah pahanya.
Kedua, ia tidak menjatuhkan seluruh berat tubuhnya pada istri.
Suami mesti menyangga tubuhnya sendiri dengan tangan, bukan siku, dan merebahkan secara perlahan.
Ketika istri merasa tidak nyaman, sang suami mesti segera menegakkan tubuhnya kembali.
Kelemahan posisi ini selalu menyangkut pernapasan.
Seorang wanita gemuk mungkin menemui kesulitan bernapas ketika terlentang dan pria gemuk sulit bernapas bila melakukan hubungan intim dalam waktu lama.
Dalam kasus ini, pasangan dapat mengikuti metode “stop-dan-mulai” seperti yang dianjurkan untuk yang mengalami ejakulasi dini.
Baca Juga : Si Gemuk Enny Bagi-bagi Rahasia Berhubungan Intim Asyik untuk Kaum Bertubuh XL
Suami mula-mula merangsang istrinya sampai orgasme tanpa bersetubuh. Pasangan ini kemudian bersebadan dengan posisi suami di atas dan diakhiri dengan posisi istri di atas.
Cara ini memberikan stimulasi yang paling baik bagi suami,dan dia bisa mengakhiri permainan sebelum keduanya kehabisan udara.
Bagaimana dengan posisi wanita di atas? Posisi ini paling disarankan untuk pasangan gemuk, khusus untuk priayang sangat gemuk atau keduanya gemuk.
Saat berhubungan intim, suami terlentang dengan kaki lurus atau lutut sedikit ditekuk.
Bila lemak perutnya terlalu banyak, dia dapat menarik menjauhi area pubis menggunakan kedua tangannya, sementara istri di atas menghadapnya dengan lutut ditekuk dan kedua pahanya dibuka.
Sang istri dapat dengan mudah memasukkan memasukkan penis yang ereksi ke dalam vaginanya dan mulai menggerakkan panggulnya, sendiri atau dengan kombinasi gerakan suami.
Dalam hal keduanya memiliki perut sangat gendut, istri dapat melakukannya dengan membelakangi suami.
Suami terlentang dan istri di atasnya dengan lutut ditekuk dan kedua pahanya dibuka lebar-lebar. Si wanita kemudian memasukkan penis pasangannya ke dalam vagina dari belakang.
Dengan posisi ini, perut masing-masing tidak saling bertubrukan sehingga memungkinkan hubungan seksual yang menyenangkan.
Masalanya, istri harus tetap pada posisi meringkuk untuk beberapa menit sebelum suami menyesuaikan dengan sudut penetrasi.
Posisi penetrasi dari belakang juga sejak lama dianjurkan untuk pasangan gemuk. Umumnya menyebut posisi oni sebagai doggy style. Sayangnya, posisi ini juga bukan tanpa masalah.
Jika penis suami pendek atau anatomi bagian dalam organ seksual istri tidak dalam sudut normal, posisi bersebadan ini tidak dimungkinkan. Posisi ini juga membebani lutut istri.
Banyak pasangan memilih posisi ini tanpa terpengaruh ukuran pantat dan paha si istri. Istri berlutut di ats tempattidur dengan kaki sedikiti dibuka, dan merendahkan bahunya sehingga bagian belakanganya terangkat.
Dengan berlutut di belakang istri dan menahan perut dengan kedua tangan, suami dapat segera memasukkan penis dari belakang.
Si suami juga dapat mengistirahatkan perutnya di atas pantat si istri untuk memudahkannya meneruskan persetubuhan.
Posisi ini sering dimudahkan ketika keduanya berdiri (wanita dapat mengistirahatkan lengannya dan/atau torso di atas tempat tidur). Bisa pula dengan salah satu kaki istri diangkat.
Itulah tiga posis yang masih menyisakan kemudahan bagi mereka yang bertubuh XL dan berhubungan badan.
Kalau itu pun masih belum memberi kenyamanan, seks oral bisa pula menjadi pilihan.
Syaratnya, suami dan istri sama-sama bisa menerima jenis aktivitas seksual ini.
Selain melakukan hubungan seksual penetratif tersebut, pasangan gendut juga dapat menggunakan bentuk aktivitas seksual tanpa bersetubuh.
Bentuknya bisa ngobrol, tertawa, menyentuh, membaca koran minggu bersama-sama, menonton film kegemaran saat tengah malam, atau pergi berdua ke bandara sekadar melihat pesawat terbang dan mendarat.
Terkadang dengan cara tersebut perasaan dekat dengan pasangan terasa lebih baik dari perasaan yang didapat dari berhubungan seksual.
Inilah sebenar-benarnya bercinta! (I Gede Agung Yudana)