Find Us On Social Media :

Jadi Korban Salah Diagnosis, Wanita Ini Terpaksa Berhenti Sekolah dan Dikucilkan Selama 12 Tahun

By Ade Sulaeman, Selasa, 6 Juni 2017 | 09:30 WIB

Wanita asal Thailand ini didiagnosis terkena HIV pada usia 8 tahun namun ternyata diagnosis tersebut salah

Intisari-Online.com - Siapa yang tidak hancur ketika didiagnosis menderita penyakit sekelas HIV? Itulah yang dirasakan wanita asal Thailand ini.

Namun vonis yang ia terima ketika masih anak-anak itu ternyata salah. Kini, ia menuntut Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkes) Thailand.

Dilansir metro.co.uk, ketika usia 8 tahun, Suthida Saengsumat dari provinsi Roi-et di Thailand mengaku sekolahnya melakukan tes darah kepada seluruh murid. Hasilnya ia divonis menderita HIV.

Tentu saja hasil pemeriksaan ini membuat Suthida hancur. Ia dikucilkan teman-temannya dan terpaksa berhenti sekolah. Padahal Suthida sangat ingin menjadi dokter.

Menjadi orang yang tidak berpengetahuan membuat Suthida sedih. Setiap malam ia menangisi nasibnya menderita penyakit sebesar ini.

(Baca juga: Pengalaman Salah Diagnosis, Salah Satu Alasan Pasien Indonesia Lebih Suka Berobat ke Luar Negeri)

(Baca juga: Na-Nose, Alat yang Bisa Mendiagnosis Penyakit Hanya Melalui Napas)

(Baca juga: Yana Zein Didiagnosis Kanker Payudara: Bagaimana Rambut Pasien Kanker Payudara Rontok?)

Untuk bertahan hidup, Suthida harus minum obat anti-retroviral setiap hari.

Suatu hari, Suthida hamil. Karena penyakitnya, dokter memintanya melakukan tes darah. Hasilnya mencengangkan!

Wanita 23 tahun ini diberitahu tidak pernah memiliki HIV. Baik suami dan anaknya juga tidak terinfeksi.

Tapi karena tidak percaya, ia melakukan tes darah di rumah sakit lain. Hasilnya tetap sama. Suthida negatif HIV.