Find Us On Social Media :

Inilah 4 Deretan Kisah Memilukan yang Mempunyai Akhir Bahagia dan Membuat Menangis

By Adrie Saputra, Sabtu, 8 September 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Banyak hal tak terduga terjadi dalam setiap hidup manusia.

Ada sedih, kecewa, bahagia dan banyak lagi perasaan lainnya.

Banyak orang paling sulit menghadapi perasaan rindu atau sedih saat ada keluarga yang sakit.

Kadang hal menyedihkan juga terjadi kepada hewan, terutama hewan peliharaan yang ditelantarkan

Berikut ini adalah deretan cerita memilukan yang mempunyai akhir bahagia, membuat siapa saja tersentuh oleh kisah-kisah ini.

Baca Juga : (Foto) 8 Potret Perjuangan Ayah Demi Bahagiakan Anak-anaknya, Menyentuh Hati!

1. Seorang ayah yang merindukan anaknya, secara tidak sengaja bertemu dengan anaknya yang sedang kunjungan belajar.

Perjalanan sekolah ke penjara Thailand berubah menjadi reuni memilukan bagi seorang remaja laki-laki ketika dia mengenali salah satu narapidana yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

Momen emosional itu terungkap dalam sebuah postingan Facebook yang menyentuh.

Postingan Facebook itu menuliskan kalimat: "Dengan terengah-engah berlari ke dalam pelukan."

Penjara tersebut terletak di provinsi Rayong, Thailand.

Arom Khunmoung, pemimpin tim Jam Banjeud Rayong - sebuah organisasi yang mengatur perjalanan pendidikan dan rekreasi untuk sekolah dan perusahaan - mengatakan dia melihat salah satu dari remaja laki-laki itu dengan sedih berdiri dan menatap seorang tahanan.

Tur dalam penjara itu dimaksudkan untuk mengajarkan nilai-nilai moral.

Pimpinan tur tersebut akhirnya melihat air mata mengalir di wajah murid laki-laki itu.

Tepat di depan remaja laki-laki itu, seorang narapidana menatapnya dengan wajah yang juga berlinang air mata.

"Ada apa nak?" tanya Arom kepada murid itu.

Murid itu menjawab, "Guru, itu ayah saya. Saya sangat terkejut [melihatnya]."

Arom yang menggambarkan penjara itu sebagai tempat yang "menyedihkan", mengatakan di Facebook bahwa ketika anak itu diminta untuk berbicara dengan ayahnya, dia awalnya berpikir mungkin itu bukan ide yang bagus.

Namun, dia akhirnya memberanikan diri bertanya kepada sipir apakah dia boleh menemui ayahnya.

Sipir membolehkannya dia berlari ke ayahnya.

Orang-orang sekitar mulai menangis dengan adegan yang menyentuh, melihat mereka berdua berpelukan.

Ayah dari anak remaja itu membisikkan kalimat menyentuh kepada anaknya, "Aku sangat menyesal, aku merindukanmu."

"Ketika aku meninggalkan tempat ini aku akan menjadi ayah yang baik."

Baca Juga : Nilai Yuan China Lebih Lemah Dibanding Dollar AS, Tapi Malah Menguntungkan! Ini Alasannya

"Kamu juga harus menjadi anak yang baik."

Ayah itu kemudian bertanya kepada putranya, "Apakah kamu malu denganku? Apakah kamu merasa malu jika temanmu melihatku di penjara?"

Putranya menjawab, "Tidak, saya sama sekali tidak malu."

Kemudian, untuk menunjukkan rasa hormat menggunakan gerakan tradisional Thailand, remaja laki-laki itu berlutut di lantai untuk bersujud di kaki ayahnya.

Baca Juga : Pria ini Viral dan Diolok-olok Karena Bentuk Tanda Tangannya, Kisah di Baliknya Sungguh Menyentuh Hati

2. Seorang kakek yang rela menempuh perjalanan panjang setiap hari demi istri tercinta yang sakit.

Seorang pria berusia 99 tahun dari Rochester, New York, dapat menguatkan keyakinan Anda bahwa cinta sejati memang ada.

Namanya Luther Younger, dan setelah 55 tahun menikah, dia masih sangat setia kepada istrinya, Waverlee, yang dia sebut "secangkir teh paling manis" yang pernah dia miliki.

Luther berjalan enam mil (sekiytar 14 km) pulang-pergi setiap hari dalam panas, hujan, dan salju.

Dia melakukannya untuk menjenguk Waverlee di rumah sakit.

Dia telah menjadi "selebriti lokal" di Rochester dan banyak orang mengenalinya.

Cerita kakek Tua Luther pertama kali viral di media sosial awal bulan lalu dan mendapat perhatian luas dari media.

Hari itu di bulan Agustus yang panas terik, lebih dari 90 derajat.

Luther tidak pernah gentar, seorang reporter cbsnews.com menemaninya untuk berjalan hari itu.

Pria tua yang baru saja berulang tahun ke ke-99 membuktikan bahwa dia dalam kondisi prima dan siap untuk perjalanan.

Waverlee Younger didiagnosis dengan tumor otak hampir sembilan tahun yang lalu.

Dia mempunyai anak perempuan bernama Lutheta.

Lutheta mengatakan kedua orang tuanya untuk tetap kuat.

Selama sembilan tahun terakhir, Waverlee telah keluar masuk rumah sakit, kadang selama berbulan-bulan harus melakukan aktivitas "membosankan" tersebut.

Luther tetap di sisinya, berjalan ke rumah sakit untuk berkunjung setiap hari dan sering tidur di sana, kadang tidur di lantai.

Luther telah membuatnya menjadi bagian dari rutinitas sehari-harinya untuk berjalan ke arahnya.

Dia sebenarnya bisa menunggu Lutheta memberinya tumpangan, atau naik bus, tetapi dia tidak menginginkannya.

Beberapa orang mengenali Luther selama perjalanan dan terkadang berhenti sejenak untuk mengobrol.

Dia mengatakan orang sering menawarinya tumpangan, tetapi dia menolak.

Apa yang membuatnya begitu gigih untuk tetap berjalan, meski dia suadh lansia?

Selama perjalanan dia menegaskan kembali jawabannya atas pertanyaan ini beberapa kali.

Dia suka berjalan karena itu membersihkan pikirannya dan dia bilang dia selalu melakukan kerja keras untuk bekerja.

Dia bilang dia dibesarkan di Fort Worth, Texas, jadi dia terbiasa dengan panas.

Luther juga mantan marinir yang bertempur di Perang Korea, dan dia bangga akan kekuatan fisiknya.

Perjalanan hariannya bukan tentang membuktikan betapa kuatnya dia.

Ini tentang membuktikan cintanya pada Waverlee.

"Dia wanita yang cantik dan dia memperlakukan saya sebagai orang yang seharusnya," katanya.

"Itu sebabnya saya mencintainya, karena dia tangguh. Dia tidak lemah."

"Itulah jenis wanita yang kuinginkan."

Ketika dia berjalan melewati lorong rumah sakit, Luther menyapa anggota staf ketika dia lewat, tetapi tidak berhenti berjalan.

Ketika dia berjalan di pintu kamar rumah sakit istrinya, dia disambut oleh istrinya dan memberinya ciuman.

Istrinya menangis, ciumannya masih bisa bertahan, menyentuh hatinya di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Itu secangkir teh manisku," kata Luther, duduk di samping tempat tidur Waverlee.

Baca Juga : Video Menyentuh Hati Ketika Seekor Anjing Mendorong Kursi Roda Majikannya Dengan Moncongnya…

3. Seorang pria koma yang bangun tepat pada hari ulang tahunnya, mengatakan dia mencintai orangtuannya.

Seorang pria akhirnya terbangun dari koma tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-21.

Dia koma selama satu bulan setelah jatuh dari jembatan dan menghantam jalan.

Ketika Shaun Dunworth membuka matanya, dia disambut oleh orangtuanya, Stevan dan Karen.

Pasangan itu telah mengadakan perayaan di ruang rumah sakit sejak tragedi bulan Juli lalu.

Orangtuanya telah menghias ruangan untuk acara spesial dihari ulang tahunnya, meskipun tahu mungkin anaknya tidak bangun dari komanya.

Namun keajaiban datang dan mengejutkan orangtua Shaun.

Tiba-tiba Shaun membuka matanya setelah sekian lama "tertidur".

Seketika tangis orangtuanya tak dapat dibendung lagi.

Hal pertama yang Shaun katakan kepada orangtuanya adalah, "Ibu, Ayah, aku mencintai kalian."

Shaun, dari Donegal di Irlandia, jatuh dari jembatan Sydney saat bekerja di Australia pada tanggal 29 Juli lalu.

Dia menderita luka yang mengancam nyawa ketika musim gugur dan dia dilarikan ke rumah sakit dengan cedera otak.

Orangtuanya melakukan perjalanan yang melelahkan selama 33 jam dari kampung halaman mereka di Ramelton, Irlandia, untuk tiba di samping tempat tidur anaknya.

Keluarganya terus berjaga di samping tempat tidur Shaun.

Tidak ada yang pernah menyangka bahwa Shaun membuka matanya dan berbicara kepada orangtuanya tepat dihari ulang tahunnya.

Benar-benar momen yang membahagiakan.

Shaun telah berhasil menjalani sejumlah operasi di panggul dan wajahnya.

Pada hari ulang tahunnya yang ke-21 dia memeluk orang tuanya saat mereka meneteskan air mata kebahagiaan.

Baca Juga : Seorang Ayah Hentikan Pernikahan Putrinya Tiba-Tiba, Namun Apa yang Dilakukan Selanjutnya Menyentuh Hati

4. Seekor anjing yang kesulitan tidur dan bernafas menemukan pemilik baru yang mencintainya.

Cala adalah anjing penjaga montir di San Jose, Kosta Rika, Amerika Tengah.

Cala adalah salah satu anak anjing yang hidupnya kurang beruntung.

Pemiliknya tidak mencintainnya, dia di rantai dengan ikatan sangat pendek, membuat Cala tidak bisa mengistirahatkan kepalanya.

Bukan hanya sulit untuk tidur, Cala bahkan hampir tidak bisa bernapas.

Ketika dia sakit, pemiliknya tidak membawanya ke dokter hewan.

Boro-boro dokter hewan, memberinya makanan saja sangat jarang.

Cala menunggu dengan kepala yang terjerat rantai, menunggu seseorang yang mencintainya walau mungkin itu mungkin impiannya belaka.

Beruntung, seorang tetangga yang prihatin melihat kondisi Cala yang selama bertahun-tahun terjerat rantai akhirnya melaporkan pemilik ke kantor polisi.

Sekarang Cala berada di penampungan hewan Territorio de Zaguates.

Ketika dia akhirnya diselamatkan, Cala masih harus dirawat karena luka yang cukup parah dan kekurangan gizi.

Lya Battle, pendiri Territorio de Zaguates, mengatakan kepada Dodo, "Gambar yang pertama kali saya lihat tentangnya sangat menyedihkan - seekor anjing yang semangatnya telah hancur dan hanya menunggu kematiannya."

Proses penyembuhan Cala juga terbilang lambat.

Paling parah adalah luka di lehernya yang disebabkan oleh bertahun-tahun menggantung di rantai logam yang ketat.

Territorio de Zaguates menyelamatkan dan menampung ratusan anjing di Kosta Rika yang tidak mempunyai rumah.

Di sana para hewan mendapatkan banyak kasih sayang.

Kisah mana yang menurut Anda paling menyentuh? (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)