Find Us On Social Media :

Curhat Cak Munir tentang Maling yang Kembalikan Motornya Setelah Tahu Ia Pembela Rakyat Kecil

By Intisari Online, Jumat, 7 September 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Bagi almarhum Munir Thalib S.H, roda dua adalah pilihan utama. Begitu motornya disikat maling, 'kaki'-nya pun ikutan lumpuh.

Maklum, ketika masih hidup, aktivis pro orang kecil ini punyamobilitas yang tinggi.

Ada yang diculik, langsung kumis tebalnya mengendus yang enggak beres.

"Motor bersentuhan dengan masyarakat bawah. Bukan Cuma transportasi, tapi sekaligus alat komunikasi," ujar laki-laki kalem asal Malang itu kepada Motor Plus, Sabtu 16 Februari 2002.

Tapi tiba-tiba menggigit melihat ketidakadilan militer yang dianggap main “angkat”.

Baca Juga : Tak Pakai Kekerasan, Begini Cara Putri Diana Tanya Camila Soal Perselingkuhannya dengan Pangeran Charles

Nah, pada 22 Januari 2002, Honda Supra 1999 andalannya “dipinjam” manusia kurang ajar.

Motor itu raib dari halaman parkir KONTRAS, sebelum pindah ke Kwitang, di Jl. Mendut, No. 3, Menteng, Jakarta Pusat.

"Ini kehilangan yang ketiga," cetus lalaki yang akrab disapa Cak Munir dan kerap keluar masuk gang sempit demi tugasnya itu.

Sosok yang bikin gerah militer zaman ORBA ini, pertama kehilangan Astrea Star 1995 pada Oktober 2000.

Motor itu dicongkel di parkiran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Saat itu, Cak Munir sedang dinas luar.

Pas pulang Magrib, motor telah lenyap. Padahal teman parkirnya, Astrea Star, masih ada.

Kejadian itu langsung ia dilaporkan ke polisi.