Find Us On Social Media :

Makan Bersama di Atas Lembaran-lembaran Daun Pisang Ternyata Lebih Menyehatkan!

By Agus Surono, Jumat, 2 Juni 2017 | 21:00 WIB

Tradisi yang sarat makna dan lebih menyehatkan.

Intisari-Online.com – Warisan kuliner dari leluhur tak melulu berupa kele­zat­an masakan yang masih bisa kita santap.

Cara memakannya pun telah diwariskan dan bahkan memberikan kesenangan ter­sendiri ketika dilakukan di masa kini.

Seperti yang sedang ngetren saat ini. Makan bersama-sama dengan makanan disajikan di atas lembaran daun pisang. Hampir setiap daerah memiliki tradisi seperti ini.Jika di Sunda disebut dengan balakecrakan!

(Baca juga: Waduh! Gunung Es Seluas Jakarta Akan Lepas dari Antartika)

Biasanya tak ada piring dan sendok-garpu di sini. Kalaupun ada hanya digunakan untuk mengambil lauk atau nasi ke “piring” masing-masing.

Sebagai piringnya, digunakan lembaran daun pisang di tepian yang kosong. Setelah nasi dan lauk pauknya ditaruh di “piring” masing-masing, maka tangan-tanganlah yang kemudian berfungsi sebagai sendok. Mengantarkan makanan ke mulut.

Di daerah tapal kuda di ujung timur Pulau Jawa pun ada tradisi seperti itu.

Sebuah meja panjang di gelar daun pisang kemudian nasi dan lauk ditaruh di atasnya. Tradisi yang memiliki  filosofi kebersamaan dan persaudaraan ini kembali digali. Daerah tapal kuda meliputi Bondowoso, Jember, Pasuruan, Banyuwangi, Probolinggo, dan Situbondo.

Di Minahasa Utara pun dikenal makan bersama di atas daun pisang. Bahkan Bupati dan Wakilnya, Vonny Aneke Panambunan dan Joppy Lengkong, giat menyosialisasikan salah satu tradiisi ini. Makan bersama di atas daun pisang meruntuhkan sekat-sekat derajat seseorang.

Namun, di balik tradisi itu tersimpan pula kelebihan-kelebihan penggunaan daun pisang ini.

Jika kita melihat ke dunia kuliner Indonesia, daun pisang banyak digunakan sebagai bungkus makanan. Aroma yang keluar dari daun pisang ketika kena panas menciptakan aroma yang istimewa. Bahkan bisa menggugah selera kita.

Hal ini dikarenakan daun pisang mempunyai lapisan lilin alami. Lapisan ini akan meleleh dan membaur dengan makanan jika terkena panas makanan tersebut sehingga muncullah bau penggoda selera tadi.