Suhu Naik 2 Derajat Celsius pada 2050, Bumi Semakin Panas dan Biaya Hidup Semakin Tinggi

Ade Sulaeman

Penulis

Perubahan iklim

Intisari-Online.com - Semakin hari perubahan iklim semakin mengkhawatirkan. Sudah ada banyak penelitian yang menjelaskan dampak buruknya di masa depan.

Salah satunya adalah sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change.

(Baca juga: Saling Membunuh, 1 dari 8 Efek Samping yang Aneh dan Tidak Terduga Akibat Perubahan Iklim)

Dilansir dari seeker.com, dalam penelitian dituliskan bahwa suhu akan mengalami kenaikan sekitar 2 derajat Celcius di kota-kota besar di dunia pada 2050.

Memang angkanya tergolong kecil. Namun sebenarnya kota-kota besar di dunia yang dianalisis sekitar 1.7000 kota tersebut akan menghabiskan 78% energi total dari populasi di dunia.

Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa pengeluaran biaya akibat perubahan iklim ini naik sebesar 2,6 kali lipat.

“Selain semakin panas, perubahan iklim juga membuat biaya yang ke luar semakin banyak,” ucap Richard Tol dari University of Sussex.

(Baca juga: Aneh, Departemen Energi AS Dilarang Menggunakan Frasa ‘Perubahan Iklim’, Lalu Menggunakan Apa?)

Tol menjelaskan bahwa udara panas perkotaan membuat warganya menambah pendingin ruangan, membeli air bersih lebih banyak, dan membayar biaya kesehatan jika sering sakit.

Sementara ekonomi global juga merugi. Angkanya bisa naik 2 kali lipat sekitar 10,9% PDB.

Untuk itu, para peneliti memberikan saran agar seluruh warga dunia mau berubah. Tanamlah tumbuhan hijau lebih banyak di kota-kota besar di dunia.

Jika udara menjadi sejuk maka akan menghemat biaya yang dikeluarkan sekitar 12 kali lipat.

Tidak hanya itu, suhu udara juga akan tereduksi sekitar 0,8 derajat Celcius.

Artikel Terkait