Find Us On Social Media :

Nilai Yuan China Lebih Lemah Dibanding Dollar AS, Tapi Malah Menguntungkan! Ini Alasannya

By Afif Khoirul M, Rabu, 5 September 2018 | 17:45 WIB

Intisari-online.com - Kabar terakhir menyebutkan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika membuat masyarakat Indonesia menjadi cemas.

Hal itu semakin memperkuat arah perekonomian Indonesia menuju inflasi jika mata uang Rupiah terus melemah.

Tekanan rupiah yang semakin melemah menungjukkan angka rupiah berada di posisi Rp 14.927 per Dollar AS berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Rate.

Meskipun terjadi kepanikan di Indonesia khususnya para pemerintah untuk memperkuat perekonomian dan membalikan Rupiah untuk stabil.

Baca Juga : Bosan Dengan Suasana Ruang Kerja di Rumah? Coba 5 Desain Ruang Kerja Unik Ini

Baca Juga : Dari Mengengkol Hingga Menggeber-geber, Ini Cara Lama Panaskan Motor yang Bisa Merusak Motor Modern

Hal sebaliknya justru terjadi dengan pemerintahan China, di mana mereka tetap berusaha menjaga mata uanganya berada di bawah Dollar AS.

Mengutip CNBC News, rupanya ada alasan terselubung mengapa China melakukan tindakan ini, menurut Donal Trump upaya China tersebut adalah manipulasi mata uang.

Pada jejak kampanye 2016, Trump berulang kali mengatakan menyebut China sebagai manipulator mata uang dari hari pertama di kantornya.

Sebaliknya, Yuan China naik hampir 7 persen terhadap dolar pada tahun 2017, membalikkan penyusutan tiga tahun berturut-turut. 

Baca Juga : Ginjal Anda Bisa Terjamin Kesehatannya Jika Rutin Konsumsi 5 Sayuran Ini

Pada bulan Januari, mata uang China memperpanjang kenaikan sebesar 3,5 persen lainnya.

Pada saat yang sama, Beijing berulang kali menekankan keinginannya untuk menjaga mata uang tetap stabil, dan sebenarnya telah berhasil merekayasa fenomena ini.