Find Us On Social Media :

Banyak Hewan Buruk Rupa Terlihat Imut di Mata Manusia, Begini Penjelasannya

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 28 Mei 2017 | 19:20 WIB

Kungkang

Intisari-Online.com - Bagaimana bisa hewan-hewan buruk rupa terlihat rupawan di mata manusia, terlihat imut di mata kita? Anjing berjambul, misalnya, atau kungkang, atau ikan mas koki dengan mata melotot.

Menurut Joshua Dale, profesor bahasa asing dan sastra di Tokyo Gakugei University dan redaktur dari buku The Aesthetics and Affects of Cuteness, berkata bahwa ciri-ciri mirip bayi pada hewan-hewan ini membuat kita merasa bahwa mereka butuh untuk dirawat dan ditemani.

(Baca juga: Mau Tahu Berat atau Tidaknya Nama Anda? Yuk Cari Tahu dengan Perhitungan Nama Ala Jawa)

Perasaan ini juga memunculkan emosi hangat yang mirip dengan respons terhadap keimutan.

Hiroshi Nittono, ketua dari Cognitivie Psychophysiology Laboratory di Osaka University juga berkata bahwa di Jepang sendiri, ada istilah khusus yang digunakan untuk hewan dan benda yang jelek tetapi imut, yaitu kimo-kawaii yang secara harafiah berarti menjijikkan-imut.

“Inti dari kimo-kawaii adalah, walaupun hewan tersebut terlihat menjijikan pada awalnya, tetapi pengamat akan menemukan daya tariknya sehingga mereka pun merasa ingin mendekati dan mengetahui lebih lanjut,” kata Nittono.

Estetika ini mengingatkan Oriana Aragon, seorang psikolog dari Clemson University, kepada estetika yang digunakan dalam film horor berbujet rendah. Dia mendeskripsikannya sebagai “terlalu jelek sehingga terlihat bagus”.

Dia berkata bahwa menyukai hewan yang dianggap jelek adalah cara lucu untuk merangkul sesuatu yang di luar norma.

(Baca juga: Mengharukan, Pengemis yang Pandai Berbahasa Inggris Itu Ternyata Mantan Dosen)

Nittono pun menyetujui pendapat ini. Menurut dia, orang-orang yang gemar melihat hewan yang jelek merasakan sesuatu yang disebut dengan keimutan yang aneh. Perasaan ini tidak selalu mengaktifkan naluri melindungi kita, tetapi rasa bahagia dan kesembronoan.

“Gampangnya, mereka lucu saja,” ucapnya.

(SHIERINE WANGSA WIBAWA/Kompas.com)