Find Us On Social Media :

9 Kali Jadi Juara Umum Asian Games, Rupanya Ini 'Rahasia' China Kuasai Berbagai Cabang Olahraga

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 2 September 2018 | 10:30 WIB

Ia mengatakan, perubahan kebijakan anggaran ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persiapan di masing-masing cabang olahraga (cabor) dalam menghadapi sebuah event olahraga.

“Dan cabor merasa sekarang ini tidak ada keterlambatan. Jadi kalau mau melakukan sesuatu sudah tidak perlu mikir lagi harus nunggu dulu angkanya di 3 bulan ke depan. Kalau ini kan bisa langsung dia mengoperasionalkan anggaran yang ada,” kata dia.

3. Proses pembibitan atlet sejak dini

China melakukan proses pembibitan atlet sejak usia dini. Hal ini dinilai menjadikan proses pelatihan di negara China berjalan optimal.

Baca Juga: Kulit Leher Belakang Menebal dan Terlihat Hitam? Hati-hati Itu Tanda Penyakit-penyakit Ini Lho...

“China itu memulai latihan benar-benar dari junior. Jadi kalau di Indonesia itu agak berbeda, di Indonesia itu kan memang latihannya kalau di sekolah itu kalau diistilahkan masih multilateral. Tapi kalau di China itu sudah terspesifikasi. Sudah terasah sejak usia dini,” kata Hari.

Hari menyebutkan, proses pembibitan atlet di China berjalan lebih matang.

"Sebetulnya Indonesia sudah benar ya, gak salah di dalam sistemnya: terencana, berjenjang, dan berkelanjutan, itu sesuai di undang-undang, itu ada. Cuma di Indonesia itu pelaksanaannya yang belum bisa begitu (seperti China),” ujar Hari.

Berdasarkan hasil perolehan medali yang ada di laman resmi Asian Games 2018, hingga Jumat (31/8/2018) pukul 08.00 WIB, China sudah mendapatkan 241 medali yang terdiri dari 112 medali emas, 76 medali perak, dan 53 medali perunggu

Baca Juga: Inilah Pohon Beringin Terbesar di Dunia, Saking Besarnya Sampai Membentuk Hutan Sendiri

Prestasi itu berasal dari 33 cabor dari total 55 cabor yang diperlombakan.

Dari 22 cabor yang tersisa, 17 cabor belum menghasilkan medali apa pun untuk China.

Cabor sepi prestasi bagi China itu meliputi bisbol, bola basket, boling, tinju, bola tangan, hoki, jet ski, judo, ju-jitsu, modern pentathlon, paralayang, sepatu roda, rugbi 7 orang, layar, bola voli, triathlon, trampoline gymnastic, sepak takraw, dan squash.

Sementara 5 cabor lainnya: Kabaddi, Kurash, Pencak Silat, Sambo, dan Angkat Besi, China tidak menurunkan kontingennya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengulik Rahasia di balik Keperkasaan China Kuasai Olahraga Asia"

Baca Juga: 49 Tahun Revolusi Al-Fateh: Moammar Khadafy Pernah Simpan Kepala Musuhnya dalam Kulkas