Find Us On Social Media :

Sepak Takraw Diklaim Indonesia, Malaysia, dan Thailand, Siapa Pemilik Aslinya?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 1 September 2018 | 21:10 WIB

Pada 1935, di Negara Bagian Malaysia Negeri Sembilan, selama perayaan Hari Ulang Tahun Raja George V, 'Sepak Raga' dimainkan di lapangan bulu tangkis di atas net dengan pemain di kedua sisi. 

Baca Juga : Sedang Pidato, Najib Razak Diingatkan Istrinya: 'Jangan Banyak Bicara Nanti Dipanggil Polisi Lagi'

Kedua aturan bulutangkis dan 'Sepak Raga' digabungkan untuk membentuk permainan baru yang sangat menarik. 

Karena permainan diperkenalkan selama perayaan Jubilee, itu dikenal sebagai 'Sepak Raga Jubilee'.

Hingga akhirnya olahraga ini terus berkembang dan mulai bermain pada kompetisi resmi di Swim Club pada 16 Mei 1945 di daerah-daerah Penang.

Sedangkan di Indonesia olahraga ini mendapat pandangan berbeda-beda misalnya di Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi.

Baca Juga : Setelah Keinginannya Terpenuhi, Bayi Ini Meninggal dalam Dekapan Ibunya Akibat Leukimia

Sedangkan di Bengkulu bernama cepak, di Jambi bernama sepak rago, sedangkan di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.Ada pendapat bahwa sepak rago berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini.

Namun karena perbedaan ini pada tahun 1960, perwakilan dari Malaysia, Singapura, Indonesia, Laos dan Thailand bertemu di Kuala Lumpur untuk membakukan aturan dan peraturan untuk permainan.

Dan setelah perdebatan panjang dan panas, konsensus dicapai bahwa olahraga itu selanjutnya akan secara resmi disebut sepak takraw.

Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF) kemudian menerjemahkan aturan ke dalam bahasa Inggris dan menetapkan panggung untuk kompetisi internasional pertama di Malaysia pada 1965.

Meski demikian, perdebatan sejarah sepak takraw masih ada hingga kini terutama Malaysia dan Thailand, terlepas dari itu semua federasi Sepak Takraw Internasioanal menyebutnya berasal dari Asia Tenggara.