Penulis
Intisari-Online.com – Memanen biasanya lebih menyenangkan dibandingkan dengan mengolah tanah, menanam benih, atau memelihara tanaman pertanian.
(Baca juga: Aksi Bersih-bersih Gunung Rinjani para Bule Ini Mendapat Banyak Pujian Netizen)
Jika Anda menyukai aktivitas memanen, maka Desa Sembalun, menjadi destinasi wisata yang cocok untuk Anda. Di sana Anda dapat berwisata dan ikut memanen rempah di ladang.
Desa Sembalun berada di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Dari Mataram, desa ini berjarak sekitar 110 km.
Letaknya pada ketinggian 1.156 m di atas permukaan laut (dpl) dan merupakan tempat paling dekat dengan Gunung Rinjani.
Karena letaknya di area semburan vulkanik, wajar kalau Sembalun termasuk daerah yang sangat subur.
Kesuburan inilah yang kemudian membawa Sembalun menjadi penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat.
(Baca juga: Ternyata Ada Pohon Purba di Lombok Timur, Usianya Sudah 3,5 Abad)
Saat Anda memasuki kawasan Sembalun tegur sapa pertama yang akan Anda teirma adalah udara yang sejuk.
Selanjutnya, Anda akan merasakan keramahan alam dan masyarakat di desa tersebut.
Banyak atraksi wisata alam yang dapat Anda nikmati di Sembalun. Anda bisa ikut memanen padi, bawang, kentang, arcis, atau tomat bersama masyarakat setempat.
Anda juga boleh ikut kegiatan bertani lainnya seperti memberi pupuk pada tanaman, membersihkan rumput, dan lain-lain.
Anda juga bisa dibuat tidak akan langsung kembali ke rumah atau penginapan jika melewati rumah-rumah penduduk dengan halaman ditanami buah stroberi.
Anda pasti tertarik mampir sekadar untuk melihat, berfoto-ria, memetik, atau bahkan membeli.
(Baca juga: Berlibur di Lombok? Jangan Lupa Cari 'Ramuan' Awet Muda di Air Terjun Sendang Gile & Tiu Kelep)
Di Desa Sembalun Anda juga dapat melakukan soft tracking, berjalan melintasi perbukitan Sembalun, dan melihat pesona alam dari ketinggian.
Ada beberapa kawasan menarik yang bisa Anda lewati, di antaranya kawasan rumah Adat Dese Belek.
Di Desa Belek, Anda dapat melihat rumah tradisional Suku Sasak atau biasa disebut Bale Belek. Menurut penuturan salah seorang warga desa, Desa Belek merupakan cikal bakal Desa Sembalun saat ini.
Setelah puas melihat-lihat Desa Belek, Anda dapat melanjutkan soft tracking ke Bukit Anak Dara yang bersebelahan dengan Desa Belek. Butuh sedikit usaha untuk bisa sampai di punggung Bukit Anak Dara.
Setelah sekitar 15 menit berjalan Anda akan sampai di punggung bukit. Dari sana Anda akan melihat kombinasi pemandangan areal pesawahan, pedesaan, dan Gunung Rinjani.
Bila ingin lebih mudah dalam melakukan wisata pertanian dan budaya ini, Anda bisa mengikuti paket tur pedesaan yang disediakan oleh hampir semua pemilik guest house dan homestay di Desa Sembalun. Biayanya hanya Rp250.000,- per orang.
Desa Sembalun dapat Anda capai dalam waktu sekitar 3 jam menggunakan sepeda motor atau mobil dari pusat Kota Mataram.
Ada dua pilihan rute yang dapat Anda pilih, masing-masing rute menawarkan pemandangan berbeda, yaitu rute utara dan timur.
Bila rute timur yang Anda pilih, Anda akan melewati jalur Masbagik, Aikmel, Suwela, Lemor (lokasi wisata pemandian), Pesugulan, dan Pusuk Sembalun.
Di Pusuk Sembalun sempatkanlah mampir sejenak. Di sana Anda dapat beristirahat sambil menikmati kopi hangat dan melihat Desa Sembalun dari ketinggian 1.250 m dpl.
Jika berniat menginap di Desa Sembalun, Anda bisa berangkat sekitar pukul 14.00 WITA dari Mataram menggunakan kendaraan pribadi dan menikmati sunset sesampai di Pusuk Sembalun.
Kalau rute utara yang Anda pilih, Anda akan melewati Gunung Sari, Pusuk Pas, Pemenang, Tanjung, Bayan, dan Sajang.
Anda akan melintasi garis pantai sepanjang 401 km dari Tanjung hingga Bayan.
Jika waktu Anda cukup, sempatkan mampir di Masjid Tua Bayan Belek yang merupakan salah satu cagar budaya penting di Pulau Lombok. (Zar)
Do & don’t:
(Seperti pernah dimuat di Buku Where To Go Lombok & Sumbawa – Intisari)