Penulis
Intisari-online.com - Selama seperempat abad terakhir, ada lebih dari satu presiden AS yang berjanji untuk bertindak keras terhadap China.
Setelah pembantaian di Lapangan Tiananmen, Bill Clinton berjanji untuk tidak lagi 'memanjakan' Tiongkok.
Hal itu pun berlanjut pada era George W. Bush, yang bersumpah untuk mengubah hubungan AS-China, dari 'kemitraan' menjadi 'persaingan'.
Pernyataan itu bahkan terus berlanjut hingga kini, di era Donald Trump, di mana ASterusmengkritik China, setelahnya ia memberlakukan tarif 45% pada impor China.
Baca Juga :Merasa Ingin Pingsan Saat Melihat Darah atau Suntikan? Ini Sebabnya!
Hal itu didukung oleh para simpatisan Trump, untuk memberikan perlakuan keras terhadap China.
Bahkan hal itu juga didukung dari sikap kekhawatiran masyarakat Amerika terhadap dominasi China akhir-akhir ini.
Berdasarkan survey yang dikeluarkan oleh Asia Nikkei, mayoritas 55% orang Amerika memiliki pandangan yang tidak menguntungkan di negara itu sejak 2013.
Kekhawatiran ini menunjukkan rasa ketakutan akan ancaman China pada Amerika, pasalnya sejak terjadi perang dagang, China juga terus melakukan peningkatan aktivitas militer.
Sentimen negatif ini mencerminkan fakta bahwa, setengah dari publik Amerika melihat kekuatan dan pengaruh Tiongkok sebagai salah satu ancaman besar bagi AS.
Hal ini menunjukkan proporsi yang sama terhadap berbagai ancaman utama yang ditakuti oleh orang-orang Amerika.
berdasarkan survei orang-orang Amerika melihatRusia sebagai ancaman utama (54%), lalu ketakutanpublik tentang kelompok militan Negara Islam (79%), cyberattacks (71%) dan program nuklir Korea Utara (64%), sedangkan China (55%).
Kekhawatiran tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Cina mendekati tingkat tertinggi sejak pertanyaan itu pertama kali diajukan pada tahun 1999.
Baca Juga :Peneliti: Jangan Ragu Ambil Cuti Jika Tak Ingin Alami Kematian Dini!
Saat ini, kekhawatiran tentang China dibagi sama rata oleh pria dan wanita, di antara orang-orang dari semua tingkat pendidikan dan pendapatan, dan di semua ras di AS.
Namun demikian, ada kesenjangan generasi dalam pandangannya terhadap Beijing.
Orang Amerika pada usia 65 dan lebih tua (58%) jauh lebih khawatir, daripada orang Amerika usia 18-29 (39%).
Dan ada pembagian partisan tertentu: 61% Republik melihat Cina sebagai ancaman utama, dibandingkan dengan hanya 49% dari Demokrat.
Mereka yang menyetujui kebijakan dan rencana Presiden Trump untuk rakyat Amerika juga lebih mungkin (58%) untuk menyebut Cina sebagai ancaman daripada mereka yang tidak menyetujuinya sebanya (50%).
Meskipun kebanyakan orang Amerika prihatin tentang kekuatan dan pengaruh Tiongkok, mereka tidak selalu melihat Cina sebagai musuh Amerika Serikat yang kuat.
Ketika ditanya apakah China adalah musuh, masalah serius, atau tidak banyak masalah, jawabannya adalah : (22 %) menggambarkan Beijing sebagai musuh.
Lainnya (43%) melihat Cina sebagai masalah serius, sementara (31%) percaya Cina tidak banyak masalah.
Keseimbangan pandangan ini telah berubah sedikit selama dua dekade terakhir, dan menyebutkan China menjadi slaah satu negara yang disorot warga Amerika.