Penulis
Intisari-Online.com - Saat ini di museum pangkalan USAF Wright Patterson, terpajang MiG-15 bis lengkap dengan bintang merah pertanda registrasi Korea Utara.
Pesawat milik Korea Utara ini dulu pernah diterbangkan pilot kawakan Amerika Mayor Charles, Capten HF.Collin, “Chuck” Yeager bahkan Mayor Jenderal Albert B.Boyd kesemuanya test pilot kawakan AU AS.
Amerika sangat terdorong untuk menyelidiki kehebatan pesawat MiG-15 ini. Bagaimana bisa pesawat yang “sederhana” ini dapat mengimbangi kehebatan F-68 Sabre di Perang Korea.
MiG-15 bis serial number 2015357 ini mengalami perjalanan yang jauh mulai dari Korea Utara hingga Amerika.
Diawali saat “dibelotkan” Letnan No Kum-Suk tanggal 21 September 1953, di hari-hari terakhir Perang Korea menuju Korea Selatan.
Secepatnya pesawat diurai oleh Amerika dan buru-buru diterbangkan ke Okinawa dengan C-124 Globemaster untuk diselidiki “jeroannya”.
Pesawat MiG ini selanjutnya diberi registrasi Amerika bernomor 616, dan para pilot kawakan mereka menerbangkannya untuk diolah datanya.
Dari situlah pihak Amerika mengakui kehebatan MiG-15bis ini, bahkan F-86 dan F-30 terbaru mereka belum mampu menyamai metalurgi pesawat ini.
Boleh jadi pihak utara memberi bonus pesawat ini sebagai kenangan perang yang berlangsung selama 3 tahun dan berakhir seri.
Atau sekedar warning bahwa mereka mampu membuat pesawat hebat mengungguli teknologi Barat.
Terbukti saat memasuki millenium 21 Blok Timur masih lebih unggul dibidang kedirgantaraan dengan lahirnya keluarga Sukhoi, pesawat seberat 30 ton yang dapat mengapung di udara.