Find Us On Social Media :

Tak Hanya Berbahaya Bagi Pernapasan, Polusi Udara Juga Bikin 'Bodoh'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 1 September 2018 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com- Di banyak kota-kota yang tercemar di seluruh dunia, dapat Anda bayangkan betapa semakin sulit untuk bernapas.

Mobil mengisi jalan dengan knalpot dan partikel-partikel kecil.

Tak hanya itu, asap dari pabrik dan pembangkit listrik juga ikut mengisi langit dengan semarak.

Pada hari-hari tertentu di musim panas bahkan partikel-partikel ini bisa berbahaya bagi ozon.

Baca Juga: Punya Garis Tangan Langka Berbentuk M? Ternyata Ada 'Makna Khusus' tentang Diri Anda di Baliknya

Ini tak hanya mencekik paru-paru setiap orang yang menghirupnya, namun juga merusak otak.

Menurut sebuah studi yang baru diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences , paparan kronis polusi udara sangatlah merugikan.

Itu dapat meningkatkan potensi risiko penyakit degeneratif seperti demensia dan Alzheimer.

Untuk studi terbaru, tim peneliti memeriksa data dari survei nasional yang dilakukan di 162 kabupaten acak di seluruh China antara 2010 dan 2014.

Baca Juga: Jika Keperawanan Dipersoalkan Seperti yang Terjadi pada Via Vallen, Bagaimana dengan Keperjakaan?

Mereka kemudian membandingkannya dengan data kualitas udara resmi.

Dengan menggunakan data yang mencakup beberapa tahun, peneliti dapat melihat bagaimana waktu yang sangat tercemar mempengaruhi skor tes verbal dan matematika.

Mereka juga mengungkap bahwa hidup di lingkungan tercemar dapat menurunkan nilai ujian dari waktu ke waktu.

Efek kumulatif ini sangatlah signifikan.

Baca Juga: Salut! Ayahnya Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Gaya Hidup Armand Hartono Jauh dari Kemewahan

Secara keseluruhan, efek buruk ini paling besar mempengaruhi bidang verbal dan matematika.

Terjadi baik oleh pria dan wanita, efek ini cenderung terdeteksi lebih tinggi pada wanita.

Hal ini karena polusi udara menyerang area otak yang mengembangkan tes verbal dan matematika.

Sementara wanita memiliki pengembangan pada bagian itu lebih bagus daripada pria.

Secara keseluruhan, jika penduduk kota-kota tercemar ini pindah ke tempat dengan kualitas udara bagus dan bersih, nilai dalam kemampuan verbal dan matematika mereka pasti dapat meningkat.

Baca Juga: Ternyata Letusan Tambora-lah yang Menyebabkan Kekalahan Napoleon Bonaparte