Penulis
Intisari-online.com - Upaya militer China, khususnya kekuatan udaranya, People Liberation Army Air Force (PLAAF) untuk meraih superioritas udara di kawasan Pasifik dan Timur Jauh terus digenjot.
Fokus utama PLAAF adalah dalam memproduksi beragam pesawat tempur berteknologi siluman (stealth).
China yang sedang mengincar perairan di Laut China Selatan (LCS) rupanya makin menyiapkan diri untuk menghadapi para rivalnya seperti Jepang, AS, Rusia, dan India yang sama-sama memiliki program pengembangan pesawat tempur siluman.
Lewat berbagai pernyataan politiknya, Pusat Pemerintah China di Beijing bahkan siap menghadapi kekuatan militer dari negara mana pun yang berniat menghalangi hegemoninya atas perairan LCS.
Beijing juga menegaskan tidak akan mengakui keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag yang menyatakan bahwa klaim China atas LCS melanggar hukum laut internasional.
Sikap keras kepala China itu mengindikasinya bahwa kekuatan militernya siap menghadapi segala kemungkinan dan terus ditingkatkan kemampuannya.
Kendati telah berhasil memproduksi sejumlah pesawat tempur canggih seperti jet tempur generasi kelima, Shenyang J-31, Chengdu J-20, pesawat pembom nuklir berteknologi stealth Xian H-6, dan H-8, serta pembom strategis jarak jauh Xian H-6, PLAAF masih menggarap satu lagi pesawat pembom strategis berteknologi stealth yang diklaim bisa mencapai daratan Amerika Serikat (AS), H-20.
Pembom multicanggih yang bisa membawa nuklir dan memiliki kecepatan hipersonik dan digarap sejak tahun 2008 ini dijadwalkan bisa operasional pada tahun 2025 mendatang.
Menurut petinggi PLAAF setingkat KSAU, Jenderal Ma Xiatian kepada media China Military Online, pengembangan pembom strategis masa depan, H-20 terus dikerjakan sehingga kemampuannya akan meningkat lebih jauh dibandingkan pesawat pembom nuklir strategis yang sudah dimiliki PLAAF, H-6 K dan H-6.
Hingga saat ini PLAAF mengoperasikan sebanyak 15 pesawat H-6 K dan 100 pesawat pembom H-6.
Jenderal Ma juga menegaskan bahwa industri pesawat tempur China, Xian Aircraft Industrial Corporation telah mampu membuat mesin turbofan untuk dipasang pada H-20.