Menyejukkan Mata dan Menghirup Kesejukan di Kebun Teh Wonosari

Ade Sulaeman

Penulis

Perkebunan Teh Wonosari

Intisari-Online.com – Mau menikmati pemandangan hijau di kawasan sejuk di Kabupaten Malang? Datanglah ke Perkebunan Teh Wonosari.

Di sana Anda bisa melihat hamparan kebun teh yang hijau menyejukkan mata sembari menyeruput the hangat. Berbagai aktivitas rekreasi dan olahraga juga dapat Anda lakukan di sana.

(Baca juga: Meniru Kreativitas Bojonegoro: Atap Gedung Pemda yang Jadi Objek Wisata)

Perkebunan Teh Wonosari terletak sekitar 30 km dari Kota Malang ke arah utara. Udaranya sejuk dengan suhu udara rata-rata 19 – 26oC. Sejak dibuka untuk umum pada 1993, kawasan seluas 510 ha milik PT Perkebunan Nusantara XII tersebut menjadi tempat liburan keluarga yang komplet dan ringan di kantong.

Di sana terdapat banyak fasilitas rekreasi dan olahraga, di antaranya trek tea walk, lapangan sepakbola, lapangan bola voli, lapangan tenis, kolam renang, dan arena flying fox.

Untuk menikmati keindahan alam setempat Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Yang penting, siapkan stamina untuk melakukan sederet kegiatan menarik.

Untuk kegiatan tea walk misalnya, ada beberapa rute yang ditawarkan, mulai dari yang berjarak 1,5 km hingga yang berjarak 3 km.

(Baca juga: Bukan Nilai Sejarah atau Keindahannya, Kini Tempat Wisata Dipilih Menurut Ke-‘Instagramable’-annya)

Dengan ditemani oleh pemandu, Anda bisa melihat setiap lekuk keindahan perkebunan dengan produk utama black tea (teh hitam) ini.

Anda juga diperbolehkan berkeliling perkebunan dengan mengayuh sepeda lewat beberapa trek yang disediakan oleh pengelola.

Kalau ingin kegiatan yang lebih menantang, Anda bisa menjajal flying fox dengan membayar Rp10.000,- per orang.

Namun, atraksi yang memicu adrenalin ini hanya bisa dinikmati pada hari Minggu. Begitu pula dengan atraksi kuda tunggang dan kereta mini.

Puas berkeliling kebun dan bermain, Anda juga bisa melihat proses pengolahan teh produk perkebunan ini yang diberi nama Rolas Tea.

Acara kunjungan pabrik dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengna dipandu petugas setempat.

Di sana Anda bisa melihat bagaimana pucuk-pucuk daun teh diolah menjadi teh jenis CTC (Crushing, Tearing, Curling) untuk kemudian diekspor ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah.

Namun, pada musim hujan kesempatan kunjungan pabrik ini menyesuaikan dengan hasil the yang berhasil dipetik hari itu. Soalnya, rata-rata produksi teh per hari menurun di musim hujan.

Bila berproduksi, setiap harinya tak kurang dari 11 ton pucuk daun teh diolah menjadi 2,5 ton teh siap jual di perkebunan yang berada di ketinggian 950 – 1.250 m di atas permukaan air laut tersebut.

Produk Perkebunan Teh Wonosari dikenal pecinta teh mempunyai rasa yang khas. Sepat, tidak pahit, dan aroma tehnya kuat.

Bila penasaran, Anda bisa mencobanya sembari menikmati masakan di Depot Rolas. Di sana Anda dapat makan dan ngeteh sembari menyapa teman-teman di dunia maya dan menceritakan liburan Anda di Wonosari.

Kawasan wisata agro ini menyediakan fasilitas jaringan internet nirkabel (WiFi) yang tersebar di beberapa titik.

Antara lain di Aula Java Cocoa, Depot Rolas, lapangan tenis, playground, Wisma Camelia, Wisma Coffee, Aula Santoon, area parkir, lapangan bola, dan sekitar pabrik.

Untuk oleh-oleh keluarga di rumah, tersedia berbagai pilihan produk olahan teh yang dijual di Koperasi Karyawan.

Salah satunya yang istimewa adalah teh putih Rolas yang dijual dengan harga Rp17.500,- dalam kemasan 10 gr.

Teh jenis ini diolah dari pucuk the pilihan yang belum benar-benar mekar.

Kabarnya, teh putih mengandung oksidan katekin dan polifenol lebih tinggi dibandingkan dengan teh lainnya serta bermanfaat untuk mencegah kanker, menurunkan tekanan darah atau kolesterol, dan menambah energi.

Bila ingin lebih lama bersantai, memanjakan paru-paru dengan segarnya udara di kawasan kaki Gunung Arjuno ini, Anda juga bisa menginap di wisma dan kamar yang disediakan pengelola. (Pop)

Do & don’t:

Perkebunan Teh Wonosari:

Artikel Terkait