Find Us On Social Media :

Malam Terakhir Mrs Smith Yang Begitu Memilukan

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 21 Mei 2017 | 12:00 WIB

Ilustrasi

Intisari-online.com - "Good morning," sapa saya ke para perawat yang sudah bersiap akan pulang. Waktu menunjukkan pukul 21.00.

Sapaan "good morning" biasa kami – para perawat yang bertugas shift malam – ucapkan sebagai bahan candaan, karena waktu kerja kami baru saja dimulai.

Untuk beberapa orang malah ada yang baru saja bangun dari tidurnya seharian. We're the night owls, the nocturnals.

Lalu saya duduk di ruang handover, mendengarkan kejadian dari para pasien hari ini, hal-hal yang mesti dikerjakan malam ini, serta instruksi-instruksi khusus yang harus dikerjakan untuk masing-masing pasien.   “Ny. Smith (nama disamarkan) di kamar 214, berumur 91 tahun dirawat sejak minggu lalu karena infeksi paru-paru."

"Pernah mengidap sakit PE (emboli paru-paru), COAD (chronic obstructive airways disease, penyakit pernapasan yang biasanya akibat merokok), mantan perokok, DVT (deep vein thrombosis, penggumpalan darah di kaki), tekanan darah tinggi, kanker paru-paru, pikun dan statusnya NFR (not for resuscitation).“

“Beliau sudah menolak makan, minum dan obat sejak hari Rabu. Memakai selang oksigen untuk 3 liter, dan morfin untuk membuatnya tenang. Beliau merespons suara tapi lebih banyak tidur, dan keluarganya sudah paham akan keadaannya yang makin memburuk."

"Anak perempuannya tinggal sekitar satu jam dari sini, dan minta dikabari kalau saatnya sudah dekat.“

Sejurus kemudian, kami, para perawat saling berpandangan. Menghubunginya ketika saatnya sudah dekat? Dan Kepala Perawat yang bertugas sebelum kami itu mengangguk lagi.

“Ya, saatnya sudah dekat.” Dengan kata lain, anak perempuan dari pasien yang sekarat itu tahu ibunya sedang sekarat tapi hanya minta dikabari pada saat ibunya hampir menghembuskan napas terakhir. Oh dear.

NFR atau Not For Resuscitation, artinya pasien sudah  menandatangani pernyataan apabila keadaannya memburuk, misalnya sekarat atau kena serangan jantung (cardiac arrest), maka pasien tidak bersedia untuk dibantu apa pun.

Biasanya ini terjadi pada pasien yang sudah sangat tua, karena intervensi yang berlebihan malah membuat akhir hidup mereka lebih menderita.

Mereka berhak menolak obat-obatan dan penangangan medis jika sudah dekat waktunya dengan kematian. Seperti Mrs. Smith ini.   "Menurutmu bagaimana?" tanya saya kepada seorang perawat yang sudah senior tentang kondisi Mrs. Smith.