Find Us On Social Media :

Rudal Balistik Hwasong-12 Kian Membuat Pamor Kim Jong-un Melambung, Sebaliknya Donald Trump Semakin Meredup

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 19 Mei 2017 | 13:00 WIB

Kim Jong-un dan rudal balistik Hwasong-12

Intisari-Online.com - Donald Trump sangat terkejut saat tahu bahwa Korea Utara berhasil meluncurkan rudal balistik Hwasong-12 Minggu (14/5) lalu. keberhasilan itu disebut sukses membuat pamor Kim Jong-un melambung.

Presiden Trump pantas terkejut dan sekaligus berang, mengingat selama ini AS selalu berupaya semaksimal supaya uji coba peluncuran rudal balistik itu gagal.

(Baca juga: Mata-mata AS di ISIS dan Israel dalam Bahaya Setelah Donald Trump Ungkap Keberadaan Mereka saat Bertemu Rusia)

Upaya yang dilakukan Trump antara lain dengan mengerahkan kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir, serta kapal perang penangkis rudal lainnya di perairan Semenanjung Korea.

Pesawat-pesawat tempur yang bisa meluncurkan rudal nuklir seperti pengebom B-1B Lancer juga sudah disiagakan AS di Korsel dengan tujuan untuk menggertak Korut agar tidak macam-macam.

Upaya mendekati Presiden China Xin Jinping agar mau melobi Korut untuk tidak melakukan uji coba peluncuran rudal balistik juga telah dilakukan Presiden Trump pada bulan April lalu di Florida.

Tapi baik melalui pengerahan mesin-mesin perang mutakhir di sepanjang perbatasan Korut-Korsel maupun melobi pimpinan China ternyata tidak menunjukkan hasil.

Korut dengan entengnya malah melakukan uji coba penembakkan rudal balistik jarak menengah dan sukses.

Uji coba penembakkan rudal balistik yang secara langsung ditinjau oleh Kim Jong-un itu sontak menaikkan pamor pemimpin Korut tersebut.

Pasalnya rudal jenis baru yang ditembakkan selain bisa membawa hulu ledak nuklir dalam jumlah lebih besar, juga diklaim bisa menjangkau daratan AS di Pasifik.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan memberikan pernyataan jika AS dan sekutunya ingin terhindar dari ancaman rudal Korut sebaiknya mereka “berhenti melakukan intimidasi.”

(Baca juga: Membicarakan Klender Mengingat Haji Darip, Jawara Lokal yang Begitu Menakutkan bagi Tentara Kolonial Belanda)