Penulis
Intisari-Online.com - Ketika membeli tiket pesawat, pernahkah kita semua berpikir mengapa harganya seperti itu? Bukan soal bahwa maskapai itu adalah maskapai “mahal” atau “murah”, tapi ada perhitungannya sendiri.
(Baca juga: Inilah Cara Kerja Tiket Pesawat Promo)
Selama ini kita hanya tahu bahwa hanya maskapai penerbanganlah yang menetapkan tarif dan biaya untuk perjalanan udara. Padahal keputusan itu juga dibuat oleh penumpangnya.
Dilansir dari nationalgeographic.com, insinyur aeronautika MIT, Luke Jensen dan Brian Yutko, yang menggunakan serangkaian maskapai penerbangan di AS dan Eropa mencoba menganalisa harga tiga maskapai besar - United Airlines, American Airlines, dan Ryanair - pada hari biasa.
Pertama, setiap barang yang dibawa membuat pesawat pesawat lebih berat karena membakar lebih banyak bahan bakar. Biaya operasional pesawat naik jika penumpang membawa barang banyak.
(Baca juga: Jangan Mengunggah Foto Tiket Pesawat di Media Sosial, Begini Bahayanya...)
Contoh satu buah laptop (33 sen per penerbangan), bantal (6 sen), dan majalah (5 sen).
Kedua, harga tiket pesawat juga tergantung ke mana pesawat akan pergi. Dalam satu hari sebuah pesawat Boeing 737 bisa pergi sejauh 4.300 mil. Semakin jauh pesawat pergi, maka volume bahan bakar lebih banyak dihabiskan.
Contoh lain, pesawat yang pergi dari New Jersey ke Texas menghabiskan volume bahan bakar 2.800 galon. Sementara dari San Franciso ke New York City menghabiskan 4.400 galon.
Hal selanjutnya yang membuat tiket pesawat menjadi mahal adalah desain baru pesawat yang digunakan (beda harga antara pesawat Boeing dan Airbus), perubahan operasional (termasuk service maskapai), dan arsitektur bandara (bandara internasional- bandara nasional atau bandara baru-bandara lama).
(Baca juga: Hanya Dihargai Rp107 Ribu, Tiket Pesawat Maskapai Ini Jadi yang Termurah di Dunia)
Lalu bagaimana agar harga tiket murah?
Menurut Jensen, cara paling pasti untuk meminimalkan biaya menerbangakan pesawat terbang adalah membatasi jumlah barang-barang seperti tas dan koper yang bisa dibawa.
Atau tidak menggunakan toilet pesawat terlalu sering. Sebab penggunaan toilet menggunakan bahan bakar lebih.
“Mulailah dengan mengosongkan kantung kemih Anda sebelum naik pesawat,” tambah Yutko sambil tertawa.