Penulis
Intisari-Online.com - Richard Pears dan James Mustoe, bersama anak-anak James (Barnaby dan Reuben) kembali dari perjalanan mengamati satwa liar di lepas pantai Polkerris di Cornwall, Inggris ketika mereka melihat sesuatu yang tersembunyi di perairan depan mereka.
Mustoe berkata, "Kami melihat benda ini mengambang di air dari jauh dan tidak tahu apa itu."
Setelah semakin dekat ke objek yang misterius, mereka menyadari bahwa itu sebenarnya adalahbangkai penyu yang membusuk.
Ketika menyadari apa itu, hal itusangat menyedihkan, namun itu juga momen yang langka bagi mereka.
Baca Juga:Pelatih Ungkap Rahasia Atlet Bulu Tangkis Kevin Sanjaya 'Minions', Memang Dilahirkan Jadi Juara!
Baca Juga:Sempat Menangis, Bunga Nyimas Akhirnya Sumbang Medali Perunggu Asian Games di Usia 12 Tahun
Penemuan seperti itu pasti hanya terjadi sekali seumur hidup.
Mustoe memberitahu anak-anak bahwa mereka bisa menceritakan hal itu kepada cucu-cucu mereka di tahun mendatang.
Penyuitu besarnya seukuran kapal kecil.
Baca Juga:3 Cara Mudah Mengusir Plak Gigi, Salah Satunya Cukup Dengan Garam
Ukuranpenyu yang cukup besar menunjukkan usianya mencapai 100 tahun ketika mati.
Penyu belimbing cenderung hidup dan bersarang di pantai berpasir di dekat samudera dengan iklim tropis dan suptropis.
Namun, mereka juga memiliki jangkauan yang lebih luas yang membentang di seluruh bagian besar wilayah Atlantik, Pasifik Timur dan Pasifik Barat.
Menemukan spesimen sepertipenyu mati itu di pantai selatan Inggris hampir tidak pernah terjadi.
Baca Juga:Kisah Kaburnya 5 Polisi Jepang yang Hendak Tangkap Bung Karno Gegara Ngeri dengan Bambu Runcing
Three Bays Wildlife Group, kelompok satwa liar setempat mengatakan bahwa penyu belimbing itu berada di perairan Inggris, mereka hanya hidup di lautan.
Para penyu itu melakukan perjalanandi sisi timur Atlantik melewati Inggris.
Ada satu lagi penyu yang mati di Marazion beberapa hari sebelum penyu yang sekarang ditemukan.
Penyu belimbing masuk dalam daftar penyu yang terancam punah.
Populasi global hanya terdiri dari tujuh sub-populasi yang tersebar di seluruh dunia.
Meskipun beberapa subpopulasi benar-benar meningkat berkat program konservasi, populasi umum menurun.
Hal-hal yang mengancam kehidupan mereka termasuk polusi, pembangunan pesisir pantai, beberapa penyu tak sengaja ditangkap nelayan dan perubahan iklim.
Baca Juga:Inilah Hanifan Yudani, Peraih Medali Emas yang Ajak Jokowi dan Prabowo Berpelukan