Intisari-online.com - Sebagai negara yang memiliki keinginan kuat untuk memproduksi persenjataan secara mandiri, Iran terus membuat kejutan melalui beragam persenjataan produksi terbarunya
Salah satu persejataan terbaru yang diluncurkan Iran pada pertengahan tahun 2018, adalah jet tempur Kowsar yang diklaim Iran merupakan buatan sendiri dan siap digunakan bertempur melawan AS atau Israel.
Keberhasilan Iran bisa memproduksi Kowsar secara mandiri itu jelas membuat AS khawatir.
Pasalnya meski Iran telah mendapat embargo militer dari AS dan negara-negara sekutunya sejak tahun 1980, Iran tetap bisa mengembangkan industri pertahanannya.
Untuk mendapatkan ilmu tentang bagaimana memproduksi jet tempur, Iran memang tidak merasa kesulitan karena bisa bekerja sama dengan Rusia, China, Pakistan, dan Turki.
Kerja sama militer Iran dengan China bahkan sudah dimuali sejak tahun 1980 khususnya dalam pembuatan kapal-kapal perang dan rudal jelajah serta produksi jet-jet tempur.
Pada tahun 2020, Iran bahkan akan menerima sebanyak 150 jet tempur J-10 dari China yang telah dipesan sejak tahun 2015 (thediplomat.com 14/12/2017).
Sementara kerja sama militer antara Rusia-Iran makin meningkat setelah kedua negara sama-sama bertempur di Suriah untuk mendukung rezim Presiden Bashar al Assad (2015).
Berkat kerja sama militer antara Iran-Rusia-China, memang tidak mengherankan jika Iran akhirnya bisa memproduksi sejumlah persenjataan canggih dalam waktu cepat.
Iran yang pernah diragukan apakah bisa memproduksi jet tempur berteknologi siluman (stealth) secara mandiri, pada akhir bulan Juli 2018 bahkan membuat gebrakan baru.
Baca juga: Siap Hadapi Gempuran Darat AS-Israel, Pasukan Iran Sudah Bersiaga di Perbatasan Irak-Suriah
Secara terang-terangan Iran telah menunjukkan prototipe (purwarupa) jet tempur siluman buatan sendiri yang dinamai Qaher F -313.