Intisari-Online.com – Kalaca Skull, seniman tato 22 tahun asal Kolombia jadi buah bibir di seluruh Amerika Selatan karena menjalani prosedur ekstrim untuk membuat wajahnya terlihat seperti tengkorak.
Nama aslinya adalah Eric Yeiner Hincapié Ramírez, ia mengaku telah terpesona oleh tengkorak sedari kecil.
Tetapi, Eric baru mulai membuat wajahnya terlihat seperti tengkorak sekitar tahun 2016 setelah ibunya yang tak menyetujui kegemarannya ini meninggal.
Eric mulai dengan menghilangkan bagian bawah hidungnya – kita tahu tengkorak tidak memiliki hidung.
BACA JUGA:Pajang Foto Tanpa Pigura, Ini 6 Cara Unik Agar Foto Anda Tampil Menarik
Eric juga memotong sebagian cuping telinganya, lagi-lagi karena tengkorak tidak memiliki telinga.
Tidak cukup, Eric juga membelah lidahnya dan mewarnainya dengan warna biru keabuan.
Eric pun mentato matanya dengan warna hitam dan gigi besar, ia bahkan membuat tato ruang hampa antara mandibula dan rahang atas di sekitar mulutnya.
Kalaca Skull adalah orang pertama di Kolombia yang secara sukarela hidung dan telinganya dimutilasi, keputusan yang menarik perhatian media dan juga banyak kritik dari masyarakat umum.
Kebanyakan orang tidak mengerti mengapa seseorang ingin hidung dan telinganya dipotong, tetapi Eric tidak meminta pengertian orang-orang, hanya senang ketika keinginanya terpenuhi.
“Modifikasi tubuh adalah keputusan pribadi dan tidak seharusnya dinilai,” kata Eric kepada Rio Noticias
"Ini seperti menilai seorang wanita untuk mendapatkan implan payudara atau pantat," tambahnya.
Terlepas dari kritikan ia peroleh di internet, Eric berencana melakukan prosedur lain untuk menyelesaikan transformasinya menjadi tengkorak hidup.
Ia menyebut transformasi ini sebagai mimpi yang menjadi kenyataan.
“Bagi saya, tengkorak itu seperti saudara perempuan saya, bagian dari keluarga saya, saya merasa sangat terikat dengan mereka," katanya.
Eric pun menyadari penampilannya ini banyak membuat orang merasa tidak nyaman.
Beberapa orang bahkan berusaha menghindarinya ketika bertemu di jalan.
Meski pandangan orang buruk tentangnya, Eric berkeyakinan dibalik penampilannya dirinya adalah pria yang baik.
“Sebaliknya, saya adalah orang normal yang kebetulan terlihat jauh berbeda dari kebanyakan orang lain. Ini seperti cara berpikir yang berbeda, berpakaian, gaya musik yang berbeda. Saya hanya merasa nyaman seperti apa adanya," pungkasnya.