Find Us On Social Media :

Aprilia Manganang, Pevoli Andalan Indonesia di Asian Games 2018 yang Pernah Diragukan Status Kelaminnya

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 27 Agustus 2018 | 19:45 WIB

Jika melihat salah satu dampak adalah munculnya virilisasi.

Baca Juga: Jonatan Christie Dapat Kartu Kuning dalam Bulutangkis Asian Games 2018, Ada Kartu Merah dan Kartu Hitam Juga Lho

Kondisi ini membuat seorang wanita akan memiliki karakteristik maskulin, seperti layaknya seorang pria.

Karakteristik ini bisa terwujud dalam tampilan berupa mengecilnya payudara dan rahim, banyaknya rambut dan bulu di wajah dan tubuh, serta otot-otot tubuh yang membesar.

Sindrom ovarium polikistik sebenarnya cukup umum terjadi pada wanita usia reproduksi.

Hal ini diperkirakan mempengaruhi 5-10% wanita dalam kelompok ini.Meski tidak semua wanita akan memiliki gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Baca Juga: Tamu Undangan Tak Menyangka, Sajian Katering Pernikahan Manfaatkan Makanan Sisa Demi Menekan Biaya

Sebanyak 50% kasus sindrom ovarium polikistik diwariskan dari orangtua.

Hal ini jugalah mungkin yang membuat penampilan atlet voli putri Aprilia Santini Manganang yang seperti pria.

Selain Aprilia, Dutee Chand, sprinter andalan dari India un juga disangka sebagai seorang pria karena memiliki kandungan hormon testoteron yang tinggi.

Baca Juga: Aprilia Manganang, Atlet Voli Putri Indonesia Sekaligus Anggota TNI AD yang Curi Perhatian Asian Games 2018