Find Us On Social Media :

Jet Tempur F-4D Phantom, ‘Rampasan’ Iran dari AS yang Sudah Dimodifikasi dan Siap untuk Menggebuk Paman Sam

By Agustinus Winardi, Senin, 27 Agustus 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com - Pada 1968, ketika masih berada di bawah pemerintahan monarki Shah Iran dan masih dekat dengan AS, Iran pernah membeli 32 unit jet tempur F-4D Phantom.

Ketika 1970, pecah Revolusi Islam Iran, monarki Iran pun runtuh dan semua F-4D Phantom kemudian ‘dirampas’ oleh pemerintahan baru Iran di bawah pimpinan Ayatollah Khomeini.

Agar punya masa operasional yang lebih panjang, semua jet tempur Phantom di-upgrade dan dimodifikasi. Untuk hal ini, Iran bekerja sama dengan China.

Tidak hanya upgrade pada bagian mesin dan teknologi aviaoniknya, Phantom juga dimodifikasi pada bagian fungsi persenjataannya sehingga bisa dipasangi rudal buatan China.

Rudal-rudal China yang kemudian dipasang pada Phantom antara lain rudal antikapal perang C-704 yang bisa menghantam sasaran pada jarak 35 km.

Baca juga: Siap Hadapi Gempuran Darat AS-Israel, Pasukan Iran Sudah Bersiaga di Perbatasan Irak-Suriah

Dengan persenjataan rudal antikapal jarak sedang itu, Phantom menjadi jet tempur yang sangat mematikan bagi kapal-kapal AS yang sedang melintas di Selat Hormuz.

Sedangkan untuk menghantam kapal perang musuh pada jarak jauh, sekitar 200 km, Phantom dipersenjatai rudal buatan China C-802.

Kedua jenis rudal yang menjadi andalan Phantom berpataroli di Selat Hormuz itu sudah dilengkapi teknologi anti-jamming sehingga makin sulit dilumpuhkan lawan menggunakan sistem peperangan elektronik.

Phantom sendiri, berkat upgrade pada bagian mesin, bisa memiliki kecepatan lebih Mach 2 sehingga bisa menandingi jet-jet tempur F-16 dan F-18 Hornet AS.

Dalam konflik di Suriah 2017 kemarin, F-4 Phantom Iran kadang malah berani mencegat F-18 A Super Hornet AS dan sempat adu manuver di udara.

Baca juga: Diklaim 100% Buatan Sendiri, Jet Tempur Iran Terbaru Justru Mirip Jet Tempur F-5 Tiger AS

Yang jelas F-4 Phantom Iran yang kini selalu siaga menjaga Selat Hormuz, menjadi momok yang paling menakutkan AS karena persenjataan rudalnya bisa menghancarkan kapal perang dari jarak 200 km.

Jika ditembakkan pada ketinggian 50 ribu kaki sambil berlindung di balik awan, jet tempur Phantom juga sulit diincar menggunakan senjata rudal antipesawat yang ditembakkan dari kapal perang.