Find Us On Social Media :

Kisah Jafro Megawanto, dari Tukang Lipat Parasut Jadi Peraih Emas Paralayang di Asian Games 2018

By Intisari Online, Senin, 27 Agustus 2018 | 08:45 WIB

Intisari-Online.com – Nama Jafro Megawanto mendadak terkenal. Prestasinya sebagai atlet paragliding atau paralayang membuatnya banyak disanjung.

Di Kota Batu, Jawa Timur, sebuah reklame dengan wajah Jafro Megawanto terpasangan untuk mengapresiasi keberhasilannya meraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018 cabang olahraga paragliding atau paralayang dalam nomor ketepatan mendarat perorangan atau men's individual accuracy di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat pada Kamis (23/8/2018).

Jafro Megawanto juga menyumbang medali emas di nomor akurasi beregu putra atau men's team accuracy. Prestasi itu tidak didapat dengan mudah.

Jafro yang merupakan anak petani harus membulatkan tekad untuk menekuni dunia olahraga terbang dengan parasut itu.

Baca juga: [UPDATE] Berlari Mirip Seekor Cheetah, Muhammad Zohri Melesat ke Final Asian Games 2018

Menjadi hal yang biasa bagi Jafro bekerja sebagai paraboy atau tukang lipat parasut untuk memenuhi kebutuhan operasional latihannya. Terutama untuk ongkos ojek dari lokasi landing ke lokasi take off saat menjalani latihan.

Jafro mendapat upah Rp5.000 dari melipat parasut. Sedangkan ongkos ojek menuju lokasi take off untuk latihan sebesar Rp15.000 sekali antar.

"Sampai sekarang masih ngelipet (melipat) mas. Upah dari melipat itu buat naik ojek untuk latihan," kata Jafro Megawanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/8/2018) malam.

Karier Jafro sebagai atlet paralayang memang berawal dari menjadi seorang paraboy.

Pada saat kelas V di SDN Songgokerto 2 Kota Batu atau saat Jafro berusia 13 tahun, Jafro kerap bermain di lapangan landing atlet paralayang yang tidak jauh dari rumahnya di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu.

Melihat ada peluang untuk mendapatkan uang saku, Jafro mulai menjadi paraboy atau pelipat parasut atlet paralayang yang sudah landing.

Berawal dari itu, muncul motivasi dalam diri Jafro untuk menjadi atlet paralayang. Jafro ingin seperti atlet yang selama ini berlatih di lapangan tersebut. "

Karena lihat senior pada jadi atlet. Bisa mengharumkan nama daerah, mengharumkan nama Indonesia. Jadi saya ikut termotivasi," katanya.