Penulis
Intisari-online.com - Kekalahan timnas U-23 Indonesia dari timnas U-23 UEA di babak 16 Besar Asian Games 2018 ternyata sangat memukul pelatih utama timnas, Luis Milla.
Stefano Lililpaly dkk memang tersingkir dengan cara mengenaskan.
Mereka kalah via adu penalti 3-4 setelah bermain imbang 2-2 di di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/8/2018).
Lebih ironis lagi, gol yang dicetak UEA semua dari tendangan penalti, termasuk 2 gol di waktu normal.
Baca juga:Evans Shaun Wasit Pemimpin Laga Indonesia Vs UEA Ternyata Punya Rekam Jejak Kontroversial
Semuanya merupakan 'hadiah' dari wasit asal Australia Shaun Robert Evans.
Begitu nelangsanya kondisi Luis Milla di ruang ganti pemain diungkapkan langsung oleh asisten peltih timnas U-23 Indonesia, Bima Sakti.
Bima bercerita bahwa pelatih asal Spanyol tersebut sampai menangis.
"Beliau berkata, 'Saya sedih sekali, umur saya sudah 52 tahun banyak kenangan dalam sepak bola, sedih enggak juara waktu main di La Liga, sedih enggak juara waktu main 2 kali di final Liga Champions, tetapi beliau mengungkapkan sedihnya tidak seperti malam ini...lalu beliau menangis.'"
Demikian tulis Bima di akun Instagram-nya.
Sepertinya asisten pelatih jebolan Primavera ini begitu tersentuh hatinya melihat kondisi Luis Milla.
Bima mengaku salut atas dedikasi dan perjuangan Luis Milla selama inio.
"Terima kasih coach Luis Milla atas dedikasi, perjuangan, dan kecintaanmu buat Indonesia," tulisBima.
Luis Milla sampai saat ini masa depannya sebagai pelatih timnas Indonesia masih belum jelas.
Sebelumnya dikabarkan, PSSI memberikan ultimatum bahwa hasil timnas di Asian Games 2018 akan dijadikan dasar untuk menentukan masa depan Luis Milla.
Hingga saat ini Luis Milla belum mendapat tawaran kontrak baru dari PSSI meskipun kontraknya akan berakhir setelah Asian Games 2018 selesai.
"Saya tidak mau berbicara itu dahulu karena sampai saat ini belum ada satu pun yang menanyakan kontrak saya lanjut atau tidak," kata Milla selepas pertandingan seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca juga:Bima Sakti Diganjar Kartu Merah: Bolehkah Wasit Memberi Kartu Merah untuk Pelatih Tim?