Intisari-Online.com - Laga antara timnas Indonesia U-23 melawan timnas Uni Emirat Arab dalam Asian Games 2018 berakhir dengan hasil yag tidak memuaskan.
Indonesia menelan kekalahan lewat babak adu pinalti setelah sebelumnya seri dengan skor akhir 2-2.
Dalam adu pinalti, timnas Indonesia kalah dengan skor 3-4 dan harus mengakhiri langkah mereka di Asian Games 2018 ini.
Tak hanya menelan kekalahan, laga ini juga menyisakan pertanyaan bagi banyak penonton.
Baca Juga: Evans Shaun Wasit Pemimpin Laga Indonesia Vs UEA Ternyata Punya Rekam Jejak Kontroversial
Pasalnya saat pertandingan masih berlangsung, asisten pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti diganjar kartu merah oleh wasit Shaun Robert Evans.
Evans berlari mengacungkan kartu merah pada Bima Sakti dan mengusirnya ke luar dari lapangan dan masuk ke ruang ganti.
Evans menilai selebrasi Bima Sakti usai gol ke-2 Indonesia yang dicetak oleh Lilipaly terlalu berlebihan.
Bima Sakti membanting botol di bangku pelatih setelah Lilipaly mencetak gol tambahan pada menit 90+5.
Baca Juga: Dampak Listrik Mati 9 Bulan, Warga Venezuela Harus Rela Makan Daging Busuk
Terlepas dari keputusan Evans, bolehkah seorang wasit pertandingan memberi kartu merah pada pelatih tim yang sedang berlaga?
Wasit memang memiliki kewenangan penuh untuk meminta pelatih dan tim meninggalkan bangku jika dianggap berperilaku buruk dan menimbulkan konflik.
Biasanya wasit akan berlari menghampiri pelatih untuk mengatakan agar mereka tenang dan mengusirnya ke ruang ganti, sejauh mungkin dari tepi lapangan.
Source | : | independent |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR