Find Us On Social Media :

Inilah Resep Sederhana Menjadi Bahagia Menurut Kaca Mata Sains

By Moh Habib Asyhad, Senin, 8 Mei 2017 | 10:40 WIB

resep sederhana menjadi bahagia

Intisari-Online.com – Siapa sih yang hidupnya enggak kepingin bahagia? Sayangnya, tak setiap orang beruntung selalu mendapatkannya.

Namun, dalam kacamata  sains, ternyata ada cara sederhana untuk memulai kebahagiaan di diri kita.

(Baca juga: 7 Hal Sepele di Masa Kecil Ini Bisa Memprediksi Karakteristik Anak Kelak saat Dewasa, Nomor 1 Mengejutkan!)

Nah, simak saran dari Alex Korb, peneliti dalam ilmu saraf di UCLA,  untuk membuat kita menjadi bahagia dengan cara yang amat mudah.

1. Jangan suka menunda-nunda

“Ah masih ada lain waktu”, mungkin secara tak sadar kita sering mengucapkan hal tersebut. Namun, dampaknya ternyata sangat merugikan loh.

Jika kita sering menunda-nunda sesuatu, maka tentu kita tak akan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal lainnya. Nah, imbasnya stres bisa saja muncul dalam pikiran kita.

2. Miliki impian

Memiliki sebuah impian, cita-cita, atau goal bisa mengubah cara  kita melihat dunia. Ketika kita merasa stres, pikirkanlah tentang impian jangka panjang yang kita miliki.

 Hal ini dapat mengontrol otak kita dan melepaskan dopamine. Lalu membuat kita mereasa lebih baik dan termotivasi.

Jadi tujuan dan niat yang kita tetapkan, dapat membantu otak untuk melihat dunia dengan cara yang  positif 3. Mendengarkan musik Mendengarkan musik memiliki keajaiban tersendiri bagi pikiran kita. Apalagi bila kita mendengarkan musik dari hari-hari paling bahagia dalam hidup kita. Musik mempengaruhi otak dengan cara yang menarik. Musik juga dapat mengingatkan kita tentang tempat dimana kita pernah mendengarkan musik itu sebelumnya. Katakanlah saat kuliah adalah masa dimana kita merasa paling bahagia. Ketika kita mendengarkan musik di masa-masa itu, kita akan kemabali merasa ‘tersambung’ dengan kebahagian di masa lalu. 4. Tersenyum Otak tidak selalu dapat bekerja dengan cerdas. Terkadang pikiran kita mengelolah informasi dengan acak. Hal itu disebut dengan “biofeedback”. “Biofeedback” merupakan gagasan bahwa otak kita selalu merasakan apa yang sedang terjadi di tubuh. Lalu mengulas informasi tersebut dan memutuskan bagaimana seharusnya kita merasakan tenang segala hal yang sedang terjadi. Rasa bahagia akan membuat kita terseyum, dan terseyum juga dapat membuat kita merasa bahagia. Bahkan senyuman ‘palsu’ juga dapat membuat kita merasa bahagia. Dari senyuman tersebut, kita mengirimkan sinyal kepada otak bahwa kita sedang merasa bahagia. (Baca juga: Sepuluh Nasihat untuk Suami-Istri Ini Dijamin akan Membuat Setiap Hari Kita Serasa "Bulan Madu", Salah Satunya Jangan Gampang Ngambek) 5.Tidur yang berkualitas

Yang perlu diingat, depresi dapat mengacaukan tidur kita. Hal sebaliknya pun berlaku. Tidur yang buruk juga dapat menyebabkan depresi. Mulailah dengan mendapatkan sinar matahari di tengah hari. Di malam harinya, buatlah kondisi kamar menjadi gelap atau remang-remang. Memiliki tempat yang nyaman dan ‘ritual’ sebelum tidur, dapat membuat otak kita siap untuk tertidur. Selain itu, cobalah untuk tidur pada waktu yang sama tiap harinya.