Find Us On Social Media :

Jika Manusia Saling Mengenal Wajah, Simpanse Saling Mengenal Pantat

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 6 Mei 2017 | 19:00 WIB

Simpanse.

Intisari-Online.com - Bagi manusia, wajah adalah bagian penting untuk mengenal, mengingat, dan memberi impresi. Tapi, berbeda bagi simpanse. Jika manusia saling mengenal wajah, simpanse saling mengenal pantat.

Simpanse menceritakan yang lain berdasarkan bagian belakangnya, terutama pantat.

Proses otak mereka mengenai yang lain lebih fokus pada pantat, seperti halnya otak manusia berproses dalam merespons wajah.

(Baca juga: Selain Bisa Jadi Sahabat Terbaik, Anjing juga Memiliki Memori Lebih Baik dari Simpanse)

Sebuah studi yang dipublikasi pekan ini di jurnal PLoS One menyebutkan, peneliti asal Belanda melakukan penelitian kepada manusia dan simpanse untuk menyelaraskan foto-foto berbagai bagian tubuh dan membandingkan bagaimana mereka melakukannya.

Manusia memiliki area khusus di otak untuk mengenal wajah. Kita mengenal wajah orang berdasarkan evaluasi seluruh wajah, bukan menganalisis keseluruhan bagian tubuh.

Itulah sebabnya, kita kesulitan menilai wajah seseorang jika wajahnya di balik. Sebab, bagian wajah tetap lengkap tapi posisinya berbeda.

Dan, sangat sulit bagi otak untuk mengombinasikan kedua keadaan itu. Ini yang disebut efek pembalikan (inversion effect).

Simpanse memiliki cara berbeda. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa simpanse mengandalkan pantat untuk mengenal yang lainnya.

Ini mungkin disebabkan bawha pantat simpanse betina akan membengkak saat ovulasi yang menjadi rangsangan seksual buat simpanse jantan. (Theverge.com)

Tapi, sampai sekarang para peneliti belum tahu apakah simpanse memproses persepsi dan informasi pantats secara menyeluruh seperti yang dilakukan manusia pada wajah.

Jika ini yang menjadi kasusnya, maka mereka akan kesulitan mengenali simpanse lain jika dibalik tubuhnya. Ini yang disebut efek terbalik ke belakang (behind inversion effect).