Find Us On Social Media :

Dinilai Serakah, Wanita Ini Ceraikan Suaminya 3 Jam Setelah Menikah, Lalu Nikahi Pria Lain di Hari yang Sama

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 30 April 2017 | 16:40 WIB

Wanita ini ceraikan suaminya 3 jam setelah menikah

Intisari-Online.com - Rabu pagi, tanggal 26 April 2017, harusnya menjadi hari yang bahagia bagi Rubana Parveen (18) dan Muntaj Ansari (26). Sebab, keduanya resmi menikah di desa Chandwa, India Timur.

Namun, tiga jam kemudian, Parveen menceraikannya dan menikah lagi dengan Mohammed Elias (25) di hari yang sama. Kenapa Parveen melakukannya?

(Baca juga: Meski Jadi Boss Perusahaan Komputer Besar dan Orang Terkaya di Dunia, Ternyata Bill Gates Larang Anaknya Punya Ponsel, Apa Alasannya?)

Usut punya usut, Parveen menceraikan Muntaj karena pria ini menuntut mas kawin yang lebih besar agar bisa membeli sepeda motor yang mahal.

Ayah Parveen, Bashir-ud-din Ansari (58), telah membelikannya sepeda motor. Namun Muntaj tidak puas dan meminta model yang lebih baik.

Beberapa warga yang melihat aksi pengantin pria ini meminta tenang dan mencoba menyakinkannya untuk menerima apa yang telah diberikan kepadanya.

“Namun pengantin pria terus mengancam untuk pulang tanpa membawa mempelai wanitanya. Keluarga pun sempat berdebat besar,” ucap salah seorang warga seperti dilansir dailymail.co.uk.

Atas saran warga, keluarga Parveen memutuskan memanggil seorang “Qazi”. Qazi dikenal sebagai hakim agung Muslim.

Karena serakah, Qazi menyatakan sebuah “talaaq” yang terbuka, sesuai dengan tradisi Islam.

Setelah resmi bercerai, warga yang kesal atas tingkah laku Muntaj, menghukum pria ini dengan mencukur rambutnya. Lalu menyematkan papan yang bertuliskan “Saya serakah untuk mas kawin”.

(Baca juga: Dashrath Manjhi, Menghabiskan 22 Tahun Memahat Gunung Setelah Kematian Tragis Istrinya)

Beberapa jam kemudian, masih di hari yang sama, keluarga Parveen menikahkan ia dengan pria lain. Pria itu bernama Mohammed Elias (25).

Semua mas kawin dan hadiah yang harusnya diterima Muntaj, diberikan kepada Elias dan keluarganya.

“Saya tidak menyesal atas apa yang telah terjadi. Saya senang anak perempuan saya tidak harus menghabiskan sisa hidupnya dengan pria serakah itu,” ucap Bashir-ud-din Ansari.