Find Us On Social Media :

Tidak Bisa Tidak, Kecelakaan Maut di Jalur Puncak yang Selalu Terulang adalah Tragedi Kemanusiaan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 30 April 2017 | 16:20 WIB

Kecelakaan maut di Jalur Puncak,Ciloto, Cianjur, Jawa Barat

Intisari-Online.com - Kecelakaan yang terjadi di kawasan Jalan Raya Puncak, tepatnya di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, hari ini (30/4), diduga akibat fungsi rem bus yang tidak berjalan baik.

Akibatnya bus yang sedang melaju di turunan menghantam sejumlah kendaraan di depannya sebelum akhirnya terjungkal di pinggir jalan.

Sekitar 12 orang meninggal dan puluhan lainnya luka berat dan ringan akibat kecelakaan maut—yang sebenarnya merupakan peristiwa yang terulang itu.

(Baca juga: Martin Bormann, Sekretaris di Balik Keperkasaan Nazi dan Hitler)

Benar, ini adalah peristiwa yang berulang. Kita tahu, seminggu yang lalu, tepatnya Sabtu (22/4) juga terjadi kecelakaan serupa di kawasan Megamendung, Puncak, Bogor  yang mengakibatkan sejumlah orang tewas dan luka.

Kecelakaan yang terjadi di Megamendung juga diakibatkan oleh rem bus yang tidak berfungsi sehingga bus terus melaju di jalan yang menurun dan menghantam sejumlah kendaraan di depannya.

Pascakecelakaan di Megamendung polisi dan Dinas Perhubungan Bogor memang telah melakukan razia guna mencegah kendaraan bus dan truk yang tidak beres jangan sampai melintasi jalur Puncak.

(Baca juga: Minum Kopi Bisa Mengurangi Resiko Kanker Prostat, Syaratnya: Seduh Pakai Racikan ala Italia)

Dalam operasi gabungan itu ditemukan sejumlah kendaraan yang tidak laik jalan dan kemudian dilarang melintasi jalur Puncak.

Akan tetapi razia untuk mendeteksi dan sekaligus mencegah kendaraan tidak laik jalan melintasi jalur Puncak jelas tidak bisa dilakukan tiap hari.

Apalagi kultur penanganan bencana di Indonesia dalam berbagai musibah, apa pun bentuknya, cenderung baru ada tindakan taktis dan strategis setelah ada kejadian.

Tindakan atau penganganan itu pun cenderung tidak berkesinambungan apalagi berlangsung tiap hari.