Penulis
Intisari-Online.com – Dengan teknologi yang sudah benar-benar canggih, sekarang ilmuwan sudah bisa membuat rahim buatan untuk merawat janin yang lahir prematur.
Para peneliti hebat ini berasal dari Center for Fetal Diagnosis and Treatment, Children’s Hospital of Philadelphia.
Sejauh ini, rahim yang berhasil mereka buat adalah temuan paling canggih yang pernah diciptakan manusia di bidang terkait.
Penemuan ini pun dibuat setelah melalui riset selama tiga tahun. Mereka meneliti dan mencoba berkali-kali bagaimana caranya agar bisa membuat rahim buatan.
(Baca juga:Menyeramkan! Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Pernah Terdeteksi)
Peneliti sudah mencoba memakai inkubator kaca hingga akhirnya yang berhasil justru membuat rahim buatan dari kantong plastik film yang dihubungankan dengan mesin penyalur gas dan sensor-sensor lainnya.
Sistem ini secara efektif meniru kondisi rahim sungguhan. Plastik ini juga diisi dengan cairan unik buatan lab yang bersifat seperti air ketuban.
Karena janin belum bisa bernapas dengan paru-parunya yang masih berkembang, air ketuban artifisial tadi juga dibuat mengandung oksiden sehingga bisa membuat janin tetap hidup dan tumbuh.
Hebatnya lagi, air ketuban artifisial ini juga mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh janin sehingga ia akan tetap bisa tumbuh dengan optimal layaknya dalam kandungan normal.
Peningkatan teknologi di bidang kedokteran beberapa tahun belakangan ini telah menunjukkan kenaikan pesat angka bayi prematur yang bisa diselamatkan.
Anak yang masih berusia 23 minggu saja sudah memiliki persentase 30 hingga 50% untuk bisa bertahan hidup.
Sayang, walaupun angka kehidupan bayi yang lahir prematur sudah cukup tinggi, mereka tidak benar-benar sehat dan siap untuk menghadapi dunia.
Biasanya, bayi yang lahir prematur memiliki kualitas kesehatan buruk. Untuk masa-masa awalnya, mereka bahkan punya persentase sebesar 90% untuk meninggal.
Bayi yang prematur juga sangat besar kemungkinannya untuk terkenal cerebral palsy.
Alan Flake, pemimpin dari penelitian ini, berkata bahwa bayi-bayi yang prematur sebenarnya sangat membutuhkan ‘jembatan khusus’ antara masa-masa di dalam rahim hingga sebelum lahir ke dunia.
Jika manusia bisa mengembangkan sistem rahim ekstra di luar tubuh ibu untuk mendukung perkembangan anak itu, maka hasilnya bisa sangat signifikan.
Hanya dengan memasukkan bayi prematur ke dalam sistem rahim artifisial selama beberapa minggu saja sudah bisa membuat mereka mampu mengembangkan organ-organ tubuh yang belum sempurna.
Pada studi ini, para peneliti sudah mencoba sistem rahim artifisial itu pada bayi kambing prematur. Bayi kambing prematur ini kondisinya mirip dengan bayi manusia berusia 23 hingga 24 minggu.
Anak kambing ini tali pusarnya dihubungkan dengan alat khusus yang mirip dengan plasenta ibu. Jadi, jantung anak kambing tetap bisa memompa darahnya sendiri tanpa bantuan alat apapun.
Hal ini sangat baik karena pneggunaan pompa untuk menggerakkan jantung janin berisiko besar. Jika pompa terlalu kuat, janin justru bisa mati.
Hasil penelitian ini sangat menjanjikan. Anak kambing yang diisolasi dalam lingkungan steril dan tanpa cahaya ini berhasil hidup selama 28 hari. Ia bahkan bisa bernapas, membuka mata, bergerak, dan menumbuhkan wol.