Intisari-Online.com - Cleveland Clinic mengatakan transplantasi rahim pertama di AS berakhir dengan kegagalan.
Laporan ini berawal saat seorang wanita berusia 26 tahun menerima transplantasi ada pada 24 Februari dan telah muncul dan sempat dinyatakan akan pulih dengan baik, bahkan muncul sebentar di sebuah konferensi pers pada hari Senin.
Namun, belakangan, menurut pernyataan rumah sakit, pasien yang diidentifikasi bernama Lindsey, mengalami komplikasi yang tiba-tiba.(Baca juga: EmbryoGlue, Lem Khusus untuk Menempelkan Embrio di Rahim Ibu)
"Kami sedih untuk mengumumkan bahwa pasien kami, Lindsey, baru-baru ini mengalami komplikasi mendadak yang menyebabkan kami harus melakukan penghapusan pada rahimnya yang baru saja ditransplantasikan," kata Cleveland Clinic dalam sebuah pernyataan. "Pada saat ini, keadaan komplikasi sedang dikaji dan informasi lebih lanjut akan dibagikan jika sudah tersedia."
Rumah sakit ini masih mengeksplorasi apa yang salah, dan mengatakan tetap akan melakukan percobaan klinis dengan menjalankan 10 transplantasi rahim.
"Aku hanya ingin mengambil waktu sejenak untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya terhadap semua dokter saya," kata Lindsey dalam sebuah pernyataan, menurut Cleveland Clinic. "Mereka bertindak sangat cepat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan saya. Sayangnya aku kehilangan rahim akibat komplikasi. Namun, saya baik-baik saja dan menghargai semua doa dan pikiran yang baik. "(Baca juga: Bayi Belajar Bahasa Sejak Dalam Rahim)
Dokter telah melakukan pembedahan rahim pada Selasa (8/3/2016).
Negara-negara lain telah mencoba melakukan transplantasi rahim, dengan beberapa kegagalan dilaporkan, meskipun Swedia telah berhasil dalam lima kelahiran yang sehat.
Pengobatan eksperimental ini pada akhirnya mungkin menawarkan pilihan bagi wanita yang lahir tanpa rahim atau yang hilang akibat penyakit.
(foxnews.com)