Find Us On Social Media :

Temukan Alat-alat yang ‘Hanya dapat Dibuat Manusia’, Peneliti Simpulkan Sebuah Penemuan Penting

By Ade Sulaeman, Sabtu, 29 April 2017 | 17:30 WIB

Manusia purba.

Intisari-Online.com – Setiap penemuan baru selalu mengajak para ilmuwan untuk mengaji ulang apa yang selama ini dipercaya sebagai kebenaran.

Dalam satu penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature, dibuktikan bahwa sudah ada aktivitas manusia lebih dari 130.000 tahun lalu.

(Baca juga: Kerangka Manusia Hobbit di Indonesia Ternyata Berasal dari Spesies Manusia Purba Asal Afrika)

Padahal, dulunya para peneliti menganggap manusia purba baru mulai ada di Amerika Utara paling cepat 24.000 tahun lalu.

Salah satu anggota tim penelitian, Richard Fullagar dari University of Wollongong, berkata bahwa penemuan luar biasa ini bisa membuktikan hal yang luar biasa juga.

Tentu, beberapa orang akan mempertanyakan penemuan yang sangat mencengangkan ini. Namun, dengan bukti yang begitu jelas dan kuat ini, hal itu tak bisa dibantah lagi.

Penemuan yang kita bicarakan ini tepatnya berada pada situs bawah tanah di San Diego County, California.

(Baca juga: Memindai Jejak Kanibalisme pada Manusia Purba)

Pada daerah itu terdapat mastodon, makluk purba yang memiliki hubungan kekerabatan kuat dengan gajah. Selain itu, ditemukan juga gading dengan lekukan-lekukan unik.

Setelah diteliti dengan lebih seksama, lekukan-lekukan tadi ternyata sama persis dengan sejumlah batu palu dan landasan untuk memalu suatu benda (anvil).

Tidak ditemukan ada sisa-sisa manusia purba di dekat mastodon tersebut. Namun, alat-alat yang ada di situ sama persis dengan alat-alat lain yang digunakan oleh nenek moyang manusia di seluruh planet bumi.

Penemuan ini membuktikan bahwa memang ada aktivitas manusia pada era tersebut. Waktu itu, memang manusia banyak menggunakan peralatan dari batu dan gading.

Manusia purba biasanya memotong dan memalu berbagai macam benda dengan alat-alat sederhana.

Para peneliti yakin ada keterlibatan manusia di sini karena palu dan landasan palu serta bebatuan di sana memiliki lekuk-lekukan yang sangat pas. Jelas, manusia telah menggunakan alat-alat tersebut.

Dengan menggunakan teknik penerkaan usia benda memakai uranium, gading ini ditaksir usianya adalah 131.000 tahun, termasuk lekuk-lekukan yang ada di permukaannya.

Tidak ada hewan karnivora ataupun proses geologis apapun yang bisa membuat lekukan persis pas seperti itu pada gading dan batu.

Selain itu, seluruh situs ini juga tidak mengalami proses erosi sedikit pun. Jadi, peneliti bisa dengan yakin menyimpulkan bahwa ini semua merupakan bukti keberadaan manusia.

Dengan melihat sisa-sisa mastodon dan peralataan yang ada di sini, peneliti berkata bahwa dulu tentu seekor mastodon dibunuh dan sebagian tubuhnya dibawa ke sini.

Setelah itu, manusia purba mulai mengambil gadingna dan mengukirnya menjadi alat-alat yang berguna.

Karena sama sekali tidak ada sisa-sisa manusia purba yang ditemukan, saat ini peneliti masih belum mengetahui spesies manusia purba apa yang 130.000 tahun lalu ada di Amerika.

Walau begitu, para peneliti memiliki dugaan bahwa spesies itu adalah Homo sapiens sapiens atau Homo neanderthalensis atau spesies-spesies lain.