Penulis
Intisari-Online.com – Seorang ibu tunggal memohon untuk diberi kewarganegaraan Australia setelah kematian suaminya yang seorang teroris ISIS di Suriah.
Islam Mitat, nama wanita tersebut, bertemu dengan suaminya yang pertama, Ahmed, seorang warga negara Inggris, secara online.
Lalu dia mengikuti sang suami ke Turki pada tahun 2014. Dia percaya bahwa mereka akan tinggal di sana sebelum pindah ke Inggris.
Tetapi di sanalah ia menyadari bahwa sang suami adalah seorang radikal yang telah menggunakan perjalanan itu sebagai alasan untuk membawanya melintasi perbatasan ke markas ISIS Suriah, Raqqa.
Baca juga:Dikabarkan Meninggal Bulan Lalu, Pangeran Philip Kejutkan Semua Orang Dengan Muncul Kembali
Mitat tidak tahu rencana suami. Namun ketika ia meminta pindah, dia menemukan dirinya hamil anak pertamanya, 9 News melaporkan.
Belum sempat pindah dan hanya beberapa hari setelah dia mengetahui dirinya hamil, suami Mitat dibunuh secara brutal saat perang.
Pada akhirnya, wanita ini hidup di bawah kekuasaan ISIS. Sehingga untuk melindungi dirinya sendiri, Mitat menikah lagi.
Dia menikahi Faisal Sahib, seorang jihadis asal Australia yang tidak diketahui bagaimana ia bisa menyelinap sampai ke sini.
Sayangnya, nasib buruk kembali mendatangi Mitat. Sebab, suami keduanya juga tewas dalam serangan udara koalisi.
Lagi, Mitat dibiarkan sendirian dengan dua orang anak. Sendiri di dunia yang penuh dengan kekerasan dan kebrutalan.
"Aku tidak takut dengan bom. Saya juga tidak takut dengan pesawat. Saya hanya takut pada orang-orang di sekitar saya,” kata Mitat kepada 60 Minutes.
"Aku tidak ingin anak-anakku tumbuh di sini karena mereka mengajari mereka cara membunuh."
Karena sudah tidak tahan, ibu dua orang anak tersebut melarikan diri dari Suriah dengan mempertaruhkan nyawanya.
Baik Mitat dan kedua anaknya berhasil selamat, tetapi sekarang ia mengemis untuk kewarganegaraan Australia.
Sampai sekarang, belum ada tanggapan dari Pemerintah Australia atas permohona Mitat.
Baca juga:Selamat! Lindswell Kwok Persembahkan Medali Emas Ke-2 Untuk Indonesia di Asian Games 2018