Intisari-Online.com – Seorang perempuan yang dikenal dengan nama GameOldBirdz belum lama ini curhat di internet. Ia menceritakan pengalamannya saat mengenakan baju pesta yang sama ke beberapa pesta pernikahan yang kebetulan saling berbarengan.
Ia bilang, pada masanya, ada teman-teman kita yang menikah di waktu yang sama, dan kita diundang untuk menghadirinya. Saat hal itu terjadi, kebanyakan dari kita bingung hendak mengenakan baju apa.
GameOldbirdz pun memutuskan mengenakan baju yang sama ke empat pesta yang berbeda.
Alih-alih mendapatkan pujian, ia justru mendapatkan hujatan. Bukan dari orang lain, hujatan itu justru dating dari sepupunya sendiri yang kebetulan datang ke pesta yang sama dengannya.
Melalui sebuah surat elektronik alia e-mail, si sepupu itu bilang bahwa ia telah bertindak begitu memalukan dengan memakai baju yang sama di beberapa pesta yang berbeda.
Saat ditanggapi dengan bercanda, si sepupu ini justru semakin marah. Ia kembali mengirim e-mail, kali ini lebih panjang, dan bilang betapa ia sangat tidak menghargai si tuan rumah.
Dengan sedikit kasar si sepupu itu bilang, lebih baik ia tidak usah datang daripada datang dengan jau yang “tak pantas”.
GameOldBirdz pun heran dengan tudingan sepupunya itu.
“Tidak sopan dan tidak pantas menurut siapa? Apakah saat memakai baju yang sama, pengantin akan tahu hal itu?”
“Apakah memang baju orang yang datang terlihat begitu penting di mata pasangan yang menikah?”
Ia terus bertanya-tanya.
Usut punya usut, si GameOldBirdz ternyata berasal dari kalangan minoritas. Lebih dari itu, ia tidak sanggup untuk membeli gaun pesta yang lebih bervariasi—tidak seperti kalangan mampu lainnya yang memakai satu baju untuk satu pesta.