Find Us On Social Media :

Lebih dari 300 Rusa Mati Bersamaan, Bangkai Mereka Justru Dijadikan 'Laboratorium Alam'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 12:15 WIB

Intisari-Online.com- Pada hari yang dingin di bulan Agustus 2016, lebih dari 300 rusa mati massal di dataran tinggi pegunungan di Norwegia.

Mereka mati lantaran petir yang menyambar sebabkan aliran listrik merambat melalui tanah basah ke kaki-kakinya.

Tubuh mereka segera menjadi sup penuh nutrisi dan makanan enak bagi para pemakan bangkai.

Para ilmuwan Norwegia melaporkan bahwa petak tanah lokasi kematian massal itu sekarang berpotensi untuk menelurkan beragam kehidupan baru.

Baca Juga: Gagal Miliki Pesawat Siluman F-35, Turki Malah Sudah Punya Kapal Perang Siluman Buatan Sendiri

"Dari kematian datang kehidupan," kata Sam Steyaert, penulis makalah dan peneliti di University of South-Eastern Norway sebagaimana dilansir New York Times, Jumat (17/8/2018).

Ketika Dr. Steyaert mengetahui tentang rusa mati, dia melihat kesempatan untuk mengubah tragedi menjadi eksperimen alam yang besar.

Dia dan sekelompok kolaborator memulai proyek yang didanai sendiri.

Mereka menamakan proyek itu 'reincar,' yang merupakan kependekan dari bangkai rusa dan awalan dari kata reinkarnasi.

Baca Juga: Hati-hati beli Mobil Warna Ini, Susah Lakunya Saat Dijual Lagi

Pada bulan Oktober tahun 2016, para ilmuwan mulai menyiapkan laboratorium lapangan mereka.

Pada setiap kunjungan, para peneliti selalu menjumpai ratusan burung gagak dan elang yang berputar-putar di sekitaran lokasi.

Bahkan berdasarkan kamera pengintai yang dipasang, ada juga rubah dan serigala yang ikut berpesta.