Find Us On Social Media :

Punya Jet Pribadi di Indonesia Sebenarnya Tak Dilarang oleh Negara, yang Penting Ada Uang untuk Membelinya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 22 April 2017 | 19:00 WIB

Bombardier Global 5000

Intisari-Online.com - Memiliki pesawat pribadi sebenarnya sudah merupakan hal yang biasa di Indonesia karena  pemakainya adalah para bisnisman kelas dunia dan juga karena pengaruh gaya hidup.

Sebenarnya siapa pun warga Indonesia yang mampu membeli pesawat jet pribadi tidak dilarang oleh negara. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang menjadi ajang pemasaran potensial bagi jet-jet pribadi produksi Kanada, Inggris, Perancis, AS, dan lainnya.

Para pengusaha atau pejabat negara yang memilki pesawat jet pribadi banyak diuntungkan dalam kegiatannya karena tidak tergantung lagi  kepada pesawat komersil.

Misalnya, tidak perlu lagi membuat para sekretarisnya yang cantik-cantik  stress karena sering susah mendapat tiket kelas VVIP di musim padat penerbangan (peak season).

Sejumlah pengusaha dan, di antaranya, sekaligus pejabat negara yang sudah memiliki jet pribadi antara lain, Prabowo Subianto, Chairul Tanjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Jusuf Kalla, Susi Pudjiastuti. Kabar yang beredar juga menyebut, Setya Novanto baru saja membeli pesawat jet pribadi Bombardier Global 5000 buatan Kanada.

Baca Juga: Bergaya Seperti Orang Superkaya Naik Jet Pribadi di Instagram? Banyak Orang Memakai Trik Ini

Jet pribadi Global 5000 ini merupakan varian perdana yang diproduksi oleh Bombardier dan mulai operasional pada tahun 2003.

Jadi dari sisi harga (Rp 666 milliar) merupakan yang termurah dibandingkan produksi varian berikutnya. Yakni, Global 6000, Global AEW, dan Global E-11 A.

Sebagai pesawat penumpang yang bisa dioperasikan secara pribadi dan untuk bisnis carter, Bombardier Global 5000 juga dioperasikan untuk pesawat militer, khususnya untuk kepentingan pengintaian (surveillance).

Khusus untuk kepentingan pribadi Global 5000 masih bisa dimodifikasi sesuai keinginan pemesan. Misalnya dibuatkan kamar tidur dan mandi khusus, ruang kerja khusus, dan lainnya.

Secara operasional Global 5000 diterbangkan oleh tiga kru terdiri atas pilot, kopilot, dan teknisi pesawat, dan bisa mengangkut 13 penumpang.

Dalam kecepatan penuh Global 5000 bisa melesat hingga 934 km/jam dan terbang pada ketinggian 51.000 kaki (15.545 m) atau hampir menyentuh batas cakrawala.