Find Us On Social Media :

Indonesia: Negara Hebat yang (Dulu) Tak Terlihat di Dunia

By Ade Sulaeman, Sabtu, 22 April 2017 | 15:30 WIB

Ilustrasi bendera Indonesia.

Intisari-Online.com – Selain terkenal karena memiliki penduduk Muslim terbanyak di dunia dan mengekspor berbagai macam komoditas ke seluruh dunia, Indonesia adalah hal yang sangat besar dan tak terlihat di dunia.

Jika melihat geliat dinamika generasi muda di tanah air serta urbanisasi dan pasar dengan konsumen yang begitu besar, pada investor di seluruh dunia tentu akan melihat potensi Indonesia yang sangat besar.

Argumen semacam ini sebenarnya bukanlah argunmen baru. Hal ini sudah mulai diprediksi oleh Reuters dan Economist sejak akhir tahun 1980-an. Selama kurun waktu tiga dekade, pendapatan per kapita Indonesia meningkat pesat.

Pendapatan per kapita Indonesia telah meningkat lima kali lipat hingga angka 43,8 juta rupiah. Angka ini bagus walau belum sebanyak Thailand dan Vietnam yang pendapatan per kapitanya meningkat sebanyak tujuh hingga delapan kali lipat.

Jangan bandingkan pula dengan Tiongkok yang sejak tahun 1985 hingga sekarang pendapatan per kapitanya sudah hampir mencapai 106 juta rupiah atau naik hingga 26 kali lipat.

Baca Juga: Bukan Indonesia, Justru Dua Negara Asia Tenggara Ini Akan Merugi Hebat Akibat Resesi Global

Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam tak terbatas, rapor ini tentu terbilang masih buruk. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia terdiri dari 7.000 pulau-pulau kecil tak berpenghuni.

Persebaran begitu banyak pulau ini menimbulkan masalah infrastruktur yang cukup berat. Tak hanya itu, masalah birokrasi di negeri kita ini juga terkenal sangat berbelit-belit.

Bukan hanya masalah infrastruktur dan birokrasi, sistem legal di Indonesia juga tidak menjamin adanya kontrak yang aman.

Kondisi Indonesia akan terus-menerus seperti ini, maju namun tak sepenuhnya maju, bila tiga hal yang sudah disebutkan di atas tidak diubah.

Sejak merdeka dari jajahan Belanda pada tahun 1945 silam, masyarakat Indonesia yang berani namun tidak cukup siap memimpin negara, telah berhasil menguasai tanahnya sendiri.

Hal ini sama sekali bukan pencapaian yang remeh melihat Indonesia adalah negara yang memiliki begitu banyak etnis, bahasa, dan sistem kepercayaan. Belum lagi melihat kondisi geogafisnya.