Find Us On Social Media :

Orang Cerdas Punya Trik Sendiri Menghadapi Orang yang Tidak Disukainya, Begini 8 Caranya!

By Ade Sulaeman, Sabtu, 22 April 2017 | 09:30 WIB

Orang cerdas tidak membiarkan orang lain merusak pikiran dan perasaannya.

Intisari-Online.com—Betul, kita tidak hidup dalam dunia yang sempurna. Tidak semua orang bisa kita sukai karena sifat dan sikap mereka. Misalnya orang yang kasar, tidak manusiawi, tidak tulus, jahat, perilakunya buruk, dll.

Namun tidak serta merta kita juga harus memperlakukan orang itu dengan cara yang sama. Karena membalas keburukan dengan keburukan justru tidak bermanfaat sama sekali. Kalau kita orang yang cerdas, penuh hikmat, dan bijaksana pasti memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi orang yang tidak kita sukai.

Seperti apa orang cerdas menghadapi orang yang tidak disukainya? Dikutip melalui lifehack.com, begini caranya:

1. Menerima bahwa perbedaan mungkin saja membuat seseorang tidak disukai

Banyak orang yang berpikir bahwa hidup yang baik adalah disukai oleh semua orang. Padahal tidak sepenuhnya bisa begitu. Dalam interaksi sosial, kita pasti berhadapan dengan orang yang berbeda nilai dan prinsip.

Dan hal tersebut itu bisa membuat orang saling tidak menyukai satu dengan lainnya. Nah, orang yang cerdas mampu melihat hal ini dengan jelas. Sehingga ia tidak ambil pusing dengan orang-orang yang tidak disukainya.

2. Mereka menghadapi orang yang tidak disukai itu, bukan malah menolak dan menjauhi

Banyak sikap orang yang tidak kita sukai membuat kita menjadi enek. Namun orang cerdas tidak memutuskan hubungan dengan orang-orang itu. Baginya, orang yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda juga dapat membuka pandangan menjadi lebih luas.

3. Tetap sopan pada orang yang tidak disukainya

Apapun perasaannya pada orang yang tidak disukainya, seseorang yang bijaksana akan memperlakukan orang lain dengan sopan. Apalagi jika orang yang tidak disukai itu ada di lingkungan profesional. Maka si cerdas pasti berusaha memperlakukannya dengan profesional juga.

4. Selalu menguji ekspektasinya sendiri

Sering akhirnya kita tidak menyukai orang lain karena kita menaruh harapan yang terlalu besar kepadanya. Kemudian ia tidak bisa memenuhi harapan kita, sehingga kita berakhir pada kekecewaan.